Kali ini mengisahka seorang
Polwan Malang yang Diperkosa oleh 9 penjahat. Musibah ini berawal dari
penagkapan kepala Gengster yang bernama Frengky oleh Briptu Lisa karena suatu
kasus. Singkat cerita sampai pada waktu itu Frengky terlepas dari jeratan hukum
dan berniat membalas dendam kepada Briptu Lisa. Sampai pada akhirnya dendam
Frenky-pun terwujud dengan cara memperkosa Briptu Lisa bersama teman-temannya.
Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita
dewasa ini.
Sebut saja Alisa namanya, dia
adalah seorang Polwan berpangkat Briptu dan umurnya baru 21 tahun. Polwan ini
panggilan akrabnya adalah Lisa, sebagai polwan dia terBanguk polwan yang
memiliki paras yang cantik. Selain cantik Briptu Lisa juga mempunyai postur
tubuh yang proposional, berkulit putih. Bibirnya yang merah merona melengkapi
tubuhnya Seky dan padat.
Teman-teman seprofesinya sering
mengatakan bahwa dia mirip artis Claudia Cintia Bella mantan seorang artis muda
terkenal itu. Teman-teman seprofesinya sebenarnya sangat menyayangkan kalau
Lisa ini menjadi sebagai seorang Polwan, padahal dia lebih cocok menjadi
seorang foto model atau seorang artis sinetron. Maklum saja mereka mengatakan
seperti itu, karena memang Lisa ini Polwan yang memiliki perawakan yang cukup
untuk seorang seorang foto model atau artis sinetron.
Dengan berat badan 60 kg, tinggi
badan 180 cm terlihat sangat ideal sekali. Ditambah lagi dia mempunyai ukuran
BH 34B, ukuran payudaranya menambah nilai plus untuk penampilannya. Lisa
semakin menggeBangkan, ketika dia mengenakan seragam dinas Polwan dengan rok
dan baju seragam khas Polri. Seragamnya yang berukuran ketat membuat garis CD
(celana dalam) Lisa terlihat jelas dibalik rok yang menutupi pantat Lisa yang
semok sekali. Dibalik rok ketatnya, ketika dia berjalan dijamin goyangan
pantatnya bakal membuat kaum lelaki bakal ereksi.
Sampai ketika pada suatu malam,
kira-kira sekitar jam 22.00 Lisa berjalan sendirian untuk pulang menuju Ke
asrama polisi yang jarak tempuhnya hanya ½ Km dari kantor tempat dinas-nya.
Ketika itu Lisa merasa tubuh-nya terasa letih karena hari ini bekerja lembur.
Dia merasa sekujur tubuhnya terasa lengket karena keringat yang membasahi
seragam dinas Polri-nya.
Tibalah Alisa pada jalan pintas
menuju ke Asrama yang biasa dia lewati. Tetapi ketika dia ingin melangkahkan
kakinya ke jalan pintas itu, dengan tiba-tiba sebuah mobil berkaca film gelap
memotong dan berhenti berhenti di depannya. Belum s4 dia menenangkan diri akbat
kaget, keluar lah 2 pemuda berbadan besar dari pintu mobil itu, kemudian 2
pemuda itu menyekap dan membawa Briptu Lisa kedalam mobil itu. Briptu Lisa yang
ketika itu tidak berdaya hanya bisa meronta, Jangankan untuk melawan untuk
berteriak saja tidak bisa.
Sampai pada akhirnya dia berada
di dalam mobil tersebut, ternyata ada 4 orang Laki-laki. Briptu Lisa diancam
untuk tidak berteriak dan bertindak macam-macam, sementara mobil itu terus
melaju dengan kencangnya. Sesaat merasa heran dan shock kenapa dia tiba-tiba
disekap oleh mereka, dan ketika itu Lisa duduk di Jok tengah dan dihimpit pleh
2 orang Laki-laki besar tadi.
Didalam mobil mereka berusaha
melecehkan Polwan malang itu, dengan cara meraba-raba paha Lisa. Ke 2 lelaki
tersebut mulai bergantian meraba-raba paha mulus Briptu Lisa. Karena Lisa
adalah seorang Polwan tindakan pecehan itu-pun mulai dilawan oleh naluri
Polwanya, dan Lisa kini-pun mencoba melakukan perlawanan kepada ke 2 laki- laki
itu. Tapi percuma saja Lisa melakukan perlawanan, Karena saat dia mencoba
melawan, lelaki yang duduk di belakang Lisa memukul bagian leher belakang lisa.
Lisa-pun kemudian tidak sadarkan diri akibat pukulan tadi.
Ke 2 tangan Briptu Alisa diikat
ke belakang dengan tali tambang hingga dadanya yang montok dan Bangih dilapisi
seragam Polwan itu mencuat ke depan. Sementara itu selama dalam perjalanan Ke 2
orang Laki-laki yang menghimpitnya itu memanfaatkan kes4an dengan bernafsu
menyingkap rok seragamnya Alisa sampai sepinggang. Setelah itu Ke 2 belah
kakinya dibentangkan lebar-labar ke kiri dan kanan sampai akhirnya
tangan-tangan nakal Ke 2 lelaki tersebut dengan leluasa bergerilia ke bagiam CD
( celana dalam ) Alisa, kemudian dengan bernafsu mengusap-ngusap Vagina Briptu
Alisa.
Samapai pada akhirnya sampailah
mereka di sebuah rumah besar yang sudah lama tidak dAdonpati di suatu daerah
sepi. Mobil langsung Banguk ke dalam dan garasi langsung ditutup rapat-rapat.
Kemudian Alisa yang Bangih pingsan itu langsung diangkat oleh 2 orang yang tadi
menghimpitnya Banguk ke dalam rumah tersebut. Rumah tersebut kelihatan sekali
tidak terawat dan kosong, Tetapi di tengah-tengahnya terdapat satu sofa besar
yang telah lusuh.
Ternyata di sana sudah menunggu
kurang lebih sekitar 5 orang Laki-laki lagi, jadi total di sana ada sekitar 9
orang lelaki. Mereka semua berperangai sangar, badan mereka rata-rata dipenuhi
oleh tatto dan lusuh tidak terawat, sepertinya mereka jarang merawat diri.
Briptu Alisa kemudian didudukkan di sebuah kursi sofa panjang di antara mereka.
“ Wow betapa cantiknya Polwan
ini, ” guman beberapa lelaki yang menyambut kedatangan rombongan penculik itu
sambil memandangi tubuh lunglai Alisa.
Tiba-tiba salah seorang dari
mereka memberi perintah,
“ Gor.., ambilikan air, cepat…
!!! ” ujar salah satu orang,
Seseorang bernama Tagor segera
keluar ruangan dan tidak lama kemudian datang dengan seember air.
“ Ini Frenk.., ” ujar Tagor.
Frenk yang berbadan tegap dan
berambut panjang terkuncir itu berdiri dan menyiramkan air pelan-pelan ke muka
Briptu Alisa. Beberapa saat kemudian, ketika sadar Polwan cantik itu terlihat
sangat terkejut melihat suasana di depannya,
“ Kamu… ” katanya seraya
menggerakkan tubuhnya, dan dia sadar kalau tangannya terikat erat.
Kali ini Frenky tersenyum, dengan
senyum kemenangan da n dendamnya,
“ Mau apa kamu..! ” Briptu Alisa
bertanya setengah menghardik kepada Frenk.
“ Jangan macam-macam ya, saya
anggota polisi..! ” lanjutnya lagi.
Frenk hanya tersenyum,
“ Silakan saja teriak, nggak
bakal ada yang dengar kok. Ini rumah jauh dari mana-mana, ” kata Frenk.
“ Asal tau aja, begitu urusan Gue
di Polda waktu itu beres, Lo udah jadi incaran pertama Gue waktu itu, ”
sambungnya.
Sadar akan posisinya yang
terjepit, keputusasaan pun mulai terlihat di muka Polwan itu,
mukanya yang cantik sudah mulai
terlihat memelas memohon iba. Tetapi kebencian di hati Frenk Bangih belum
padam, terlebih-lebih dia Bangih ingat ketika Briptu Alisa membekuknya saat dia
beraksi melakukan pencopetan di dalam sebuah pasar. Tetapi karena bukti yang
kurang, saat diproses di Polda Frenk pun akhirnya dibebaskan. Hal inilah yang
membuat Frenk mendendam dan bertindak nekat seperti ini.
Memang di kalangan dunia kriminal
nama Frenk cukup terkenal. Laki-laki yang berusia 45 tahun itu sering keluar
Banguk penjara lantaran berbagai tindak kriminal yang telah dibuatnya.
Tindakannya seperti mencopet di pasar, merampok pengusaha, membunuh sesama
penjahat. Kejahatan terakhir yang belum semat terlacak oleh polisi yang dia
lsayakan beberapa hari yang lalu adalah merampok dan memperkosa korbannya,
yaitu seorang ibu muda yang berusia sekitar 26 tahun, istri dari seorang
pengusaha muda yang kaya raya. Ibu itu sendirian di rumahnya yang besar dan
mewah karena ditinggal suaminya untuk urusan bisnis di Australia.
“ Ampun Bang, maafkan saya, saya
waktu itu terpaksa bersikap begitu, ” katanya seolah membela diri.
“ Ha.. ha.. ha… ” Frenk tertawa
lepas dan serentak lelaki yang lainnya pun ikut tertawa sambil mengejek Briptu
Alisa yang duduk terkulai lemas.
“ Hei Polwan goblok, Gue ini
kepala preman sini tau! Lo nangkep Gue sama aja bunuh diri! ” ujar Frenk sambil
mengelus-elus dagunya.
“ Sekarang Lo musti bayar mahal
atas tindakan Lo itu, dan Gue mau kasih Lo pelajaran supaya Lo tau siapa Gue, ”
sambungnya.
Briptu Alisa pun tertunduk lemas
seolah dia menyesali tindakan yang telah diambilnya dulu, airmatanya pun mulai
berlinang membasahi mukanya yang cantik itu. Tiba-tiba, “ BUKK., ” sebuah
pukulan telak menghantam pipi kanannya, membuat tubuh Alisa terlontar ke
belakang seraya menjerit. Seorang lelaki berkepala botak telah menghajar
pipinya, dan “ BUKK ” sekali lagi sebuah pukulan dari si botak menghantam perut
Alisa dan membuat badannya meringkuk menahan rasa sakit di perutnya.
“ Aduh.., ampun Bang.. ampunn..,
” ujar Alisa dengan suara melemah dan memelas.
Frenk sambil melepaskan baju yang
dikenakannya berjalan mendekati Alisa, badannya yang hitam dan kekar itu
semakin terlihat seram dengan banyaknya tatto yang menghiasi sekujur badannya.
“ Udah Ton, sekarang Gue mau
action, ” ujar Frenk sambil mendorong Toni si kepala Botak yang menghajar Alisa
tadi.
Tidak perduli dengan pembelaan
diri Alisa, Frenk dengan kasarnya menyingkapkan rok seragam Polwan Alisa ke
atas hingga Ke 2 paha mulus Alisa terlihat jelas, juga CD ( celana dalam )
putihnya. Alisa menatap Frenk dengan ketsayatan,
“ Jangan, jangan Bang… ” ucapnya
memelas seakan tahu hal yang lebih buruk akan menimpa dirinya.
Kemudian, dengan kasar ditariknya
CD ( celana dalam ) Alisa sehingga bagian bawah tubuh Alisa telanjang. Kini
terlihat gundukan Vagina Alisa yang ditumbuhi bulu-bulu halus yang tidak begitu
lebat, sementara itu Alisa menangis terisak-isak.
Para lelaki yang berada di
sekitar Frenk itu pun pada terdiam mLongo melihat indahnya Vagina Polwan itu.
Untuk sementara ini mereka hanya dapat melihat ketua mereka mengerjai sang
Polwan itu untuk melampiaskan dendamnya.
Kini Frenk memposisikan kepalanya
tepat di hadapan selangkangan Alisa yang nampak mengeliat-geliat ketsayatan.
Tanpa membuang waktu, direntangkannya Ke 2 kaki Alisa hingga selangkangannya
agak sedikit terbuka, dan setelah itu dilumatnya Vagina Alisa dengan bibir
Frenk.
Dengan rsayas bibir dan lidah
Frenk mengulum, menjilat-jilat lubang vagina Alisa. Badan Alisa pun
menggeliat-geliat kerenanya, matanya terpejam, keringat mulai banjir membasahi
baju seragam Polwannya, dan desahan-dedahan Lisa-pun mulai keluar dari bibirnya
akibat ganasnya serangan bibir Frenk di bagian Vaginanya,
“ Euhhh… Ssss.. Ahhhh… ”
Tidak tahan melihat itu, Tagor
dan seorang yang bernama Teguh yang berdiri di samping langsung meremas-meremas
payudara Alisa yang Bangih terbungkus seragam itu. Briptu Alisa sesekali nampak
berusaha meronta, Tetapi hal itu semakin meningkatkan nafsu Frenk.
Jari-jari Frenk juga meraba
secara liar daerah liang Vagina yang telah banjir oleh cairan kewanitaannya dan
air liur Frenk. Jari telunjuknya mengorek dan berputar-putar dengan lincah dan
sekali-sekali mencoba menusuk-nusuk.
“ Aakkh.. Ooughh… ” Briptu Alisa
semakin keras mengerang-ngerang.
Setelah puas dengan selangkangan
Alisa, kini Frenk bergeser ke atas ke arah muka Alisa. Dan kini giliran bibir
merah Alisa yang dilumat oleh bibir Frenk. Sama ketika melumat Vagina Alisa,
kini bibir Alisa pun dilumat dengan rsayasnya, dicium, dikulum dan memainkan
lidahnya di dalam rongga mulut Alisa.
“ Hmmph.. mmph.. hhmmp., ” Alisa
hanya dapat memejamkan mata dan mendesah-desah karena mulutnya terus diserbu
oleh bibir Frenk.
Bunyi decakan dan kecupan semakin
keras terdengar, air liur mereka pun meleleh menetes-netes. Sesekali Frenk
menjilat-jilat dan menghisap-hisap leher jenjang Alisa.
“ Ini waktunya bro…” teriak Frenk
yang disambut oleh kegembiraan teman-temannya.
Kini Frenk yang telah puas
berciuman berdiri di hadapan Briptu Alisa yang napasnya terengah-engah akibat
gempuran Frenk tadi, matanya Bangih terpejam dan kepalanya menoleh ke kiri seolah
membuang muka dari pandangan Frenk. Frenk pun membuka celana jeans lusuhnya
hingga akhirnya telanjang bulat. Vaginanya yang berukuran
besar telah berdiri tegak
mengacung siap menelan mangsa.
Kini Frenk meluruskan posisi
tubuh Alisa dan merentangkan kembali Ke 2 kakinya hingga selangkangannya
terkuak sedikit kemudian mengangkat Ke 2 kaki itu serta menekuk hingga bagian
paha Ke 2 kaki itu menempel di dada Alisa. Hingga Vagina Alisa yang berwarna
kemerahan itu kini menganga seolah siap menerima serangan.
Tangis Alisa semakin keras,
badannya terasa gemetaran, dia tahu akan apa-apa yang segera terjadi pada
dirinya. Frenk pun mulai menindih tubuh Alisa, tangan kanannya menahan kaki
Alisa, sementara tangan kirinya memegangi Penisnya membimbing mengarahkan ke
lubang vagina Alisa yang telah menganga.
“ Ouuhh.. aah.. ampuunn..
Bangs..! ” rintih Alisa.
Badan Alisa menegang keras saat
dirasakan olehnya sebuah benda keras dan tumpul berusaha melesak Banguk ke
dalam lubang vaginanya.
“ Aaakkh..! ” Alisa mejerit
keras,
Dengan matanya yang mendelik,
badannya mengejang keras saat Frenk dengan kasarnya menghujamkan Penisnya ke
dalam lubang vagina Alisa dan melesakkan secara perlahan ke dalam lubang vagina
Alisa yang Bangih kencang dan rapat itu.
Keringat pun kembali membasahi
seragam Polwan yang Bangih dikenakannya itu. Badannya semakin menegang dan
mengejan keras disertai lolongan ketika Vagina Frenk berhasil menembus selaput
dara yang menjadi kehormatan para gadis itu.
Setelah berhasil menanamkan
seluruh Penisnya di dalam lubang vagina Alisa, Frenk mulai menggenjotnya mulai
dengan irama perlahan-lahan hingga cepat. Darah segar pun mulai mengalir dari
sela-sela Vagina Alisa yang sedang disusupi Vagina Frenk itu. Dengan irama
cepat Frenk mulai menggenjot tubuh Alisa, rintihan Alisa pun semakin teratur
dan berirama mengikuti irama gerakan Frenk.
“ Ooh.. oh.. oohh..! ” badannya
terguncang-guncang keras dan terbanting-banting akibat kerasnya genjotan Frenk
yang semakin bernafsu.
Setelah beberapa menit kemudian
badan Frenk menegang, Ke 2 tangannya semakin erat mencengkram kepala Alisa, dan
akhirnya disertai erangan kenikmatan Frenk berejsayalasi di rahim Briptu Alisa.
Sperma yang dikeluarkannya cukup banyak hingga meluber keluar.
Briptu Lisa hanya dapat pasrah
dengan menatap muka Frenk saja. Kemudian Lisa kembali memejamkan mata disaat
Frenk bergidik untuk menyemburkan sisa spermanya sebelum akhirnya terkulai
lemas di atas tubuh Alisa. Tangis Alisa pun kembali merebak, dia nampak sangat
shock. Badan Frenk yang terkulai di atas tubuh Alisa pun terguncang-guncang
jadinya karena isakan tangisan dari Alisa.
“ Gimana rasanya Bebs..? Nikmat
kan..? ” ujar Frenk sambil membelai-belai rambut Alisa.
Beberapa saat lamanya Frenk
menikmati kecantikan muka Alisa sambil membelai-belai rambut dan muka Alisa
yang Bangih merintih-rintih dan menangis itu, sementara Vaginanya Bangih
tertancap di dalam lubang vagina Alisa.
“ Makanya jangan main-main sama
Gue lagi ya Bebs..! ” sambung Frenk sambil bangkit dan mencabut Vaginanya dari
vagina Alisa.
“ Ayo siapa yang mau maju,
sekarang gil… ” ujar Frenk kapada teman-temannya.
Belum lagi Frenk selesai bicara,
Teguh sedari tadi di sampingnya sudah langsung mengambil posisi di depan Alisa
yang Bangih lemas terkulai di kursi sofa. Beberapa orang yang tadinya maju kini
mereka mundur lagi, karena memang Teguh adalah orang Ke 2 dalam geng ini.
Teguh yang berumur 35 tahun dan
berperawakan sedang ini segera melepaskan celana jeans kumalnya, dan kemudian
naik ke atas sofa serta berlutut tepat di atas dada Alisa. Vaginanya yang telah
membesar dan tidak kalah gaharnya dengan Vagina Frenk kini tepat mengarah di
depan muka Alisa. Alisa pun kembali membuang muka sambil memejamkan matanya.
Teguh mulai memaksa Alisa untuk mengoral batang Penisnya. Tangannya yang keras
segera meraih kepala Alisa dan menghadapkan mukanya ke depan Vaginanya.
Setelah itu kemudian Teguh
memaksakan batang Penisnya Banguk ke dalam mulut Alisa hingga Banguk sampai
pangkal penis dan sepasang buah zakar bergelantungan di depan bibir Alisa, yang
kelagapan karena mulutnya kini disumpal oleh Vagina Teguh yang besar itu. Teguh
mulai mengocokkan batang penisnya di dalam mulut Alisa yang megap-megap karena
kekurangan oksigen. Dipompanya Vaginanya keluar Banguk dangan cepat hingga buah
zakarnya memukul-mukul dagu Alisa.
Bunyi berkecipak karena gesekan
bibir Alisa dan batang penis yang sedang dikulumnya tidak dapat dihindarkan
lagi. Hal ini membuat Teguh yang sedang mengerjainya makin bernafsu dan makin
mempercepat gerakan pinggulnya yang tepat berada di depan muka Alisa. Batang
penisnya juga semakin cepat keluar Banguk di mulut Alisa, dan sesekali membuat
Alisa tersedak dan ingin muntah.
5 menit lamanya batang penis
Teguh sudah dikulumnya dan membuat Alisa makin lemas dan pucat. Akhirnya tubuh
Teguh pun mengejan keras dan Teguh menumpahkan spermanya di rongga mulut Alisa.
Hal ini membuat Alisa tersetak dan kaget, ingin memuntahkannya keluar Tetapi
pegangan tangan Teguh di kepalanya sangat keras sekali, sehingga dengan
terpaksa Alisa menelan sebagian besar sperma itu.
“ Aaah.., ” Teguh pun mendesah
lega sambil merebahkan badannya ke samping tubuh Alisa.
Segera Alisa meludah dan mencoba
memuntahkan sperma dari rongga mulutnya yang nampak dipenuhi oleh cairan lendir
putih itu. Belum lagi menumpahkan semuanya, tiba-tiba badannya sudah ditindih
oleh Toni yang dari tadi juga berada di samping.
“ Ouuh.., ” Alisa mendesah akibat
ditimpa oleh tubuh Toni yang ternyata telah telanjang bulat itu.
Kini dengan kasarnya Toni
melucuti baju seragam Polwan yang Bangih dikenakan Alisa itu.
Tetapi karena Ke 2 tangan Alisa
Bangih diikat ke belakang, maka yang terbuka hanya bagian dadanya saja.Setelah
itu dengan kasarnya Toni menarik BH yang dikenakan Alisa dan menyembullah Ke 2
buah payudara indah milik Alisa itu. Pemandangan itu segera saja mengundang
decak kagum dari para lelaki itu.
“ Aah.. udah Bangs.. ampuunn..! ”
dengan suara yang lemah dan lirih Alisa mencoba untuk meminta belas kasihan
dari para pemerkosanya.
Rupanya hal ini tidak membuahkan
hasil sama sekali, terbukti Toni dengan rsayasnya langsung melahap Ke 2 bukit
kembar payudara Alisa yang montok itu. Diremas-remas, dikulum dan
dihisap-hisapnya Ke 2 payudara indah itu hingga warnanya berubah menjadi
kemerah-merahan dan mulai membengkak. Setelah puas mengerjai bagian payudara
itu, kini Toni mulai akan menyetubuhi Alisa.
“ Aaakkhh… ” kembali terdengar
rintihan Lisa,
Dimana ketika itu Toni telah
memasukkan Penisnya di dalam vagina Alisa. Mata Alisa kembali terbelalak,
tubuhnya kembali menegang dan mengeras merasakan lubang Vaginanya kembali
disumpal oleh batang Penis lelaki pemerkosanya. Tanpa membuang waktu lagi, Toni
langsung menggenjot memompakan Vaginanya di dalam Vagina Alisa. Kembali Alisa
hanya dapat merintih-rintih seiring dengan irama gerakan persetubuhan itu.
“ Aaahh.. aahh.. oohh.. ahh..
ohh..! ”
Selang beberapa menit kemudian
Toni pun akhirnya berejsayalasi di rahim Alisa. Toni pun juga tumbang menyusul
Frenk dan Teguh setelah merasakan kenikmatan berejsayalasi di rahim Alisa. Kini
giliran seseorang yang juga tidak kalah bermuka garang, seseorang yang bernama
Alex, badannya tegap dan besar serta berotot, kepalanya plontos, kulitnya
gelap, penampilannya khas dari daerah timur Indonesia. Usianya sekitar 35
tahun.
Nampak Alex yang agak santai
mulai mencopot bajunya satu persatu hingga telanjang bulat, Vaginanya yang
belum disunat itu pun sudah mengacung besar sekali. Alisa yang Bangih kepayahan
hanya dapat menatap dengan muka yang sendu, seolah airmatanya telah habis
terkuras. Kini hanya tinggal senggukan-senggukan kecil yang keluar dari
mulutnya, nafasnya Bangih terengah-engah gara-gara digenjot oleh Toni tadi.
Setelah itu dia mendekati Alisa
dan menarik tubuhnya dari sofa sampai terjatuh ke lantai. Cengkraman tangannya
kuat sekali. Kini dia membalikkan tubuh Alisa hingga telungkup, setelah itu Ke
2 tangan kekarnya memegang pinggul Alisa dan menariknya hingga posisi Alisa
kini menungging. Jantung Alisa pun berdebar-debar menanti akan apa yang akan
terjadi pada dirinya.
“ Aakkhh.. ja.. jangan di
situu.., ough..! ” tiba-tiba Alisa menjerit keras, matanya terbelalak dan
badannya kembali menegang keras.
Ternyata Alex berusaha menanamkan
batang Penisnya di lubang anus Alisa. Alex dengan santainya mencoba melesakkan
Penisnya perlahan-lahan ke dalam lubang anus Alisa.
“ Aaakh.. aahh.. sakit.. ahh..! ”
Alisa meraung-raung kesakitan, badannya semakin mengejang.
Dan akhirnya Alex bernapas lega
disaat seluruh Vaginanya berhasil tertanam di lubang anus Alisa. Kini mulailah
dia menyodomi Alisa dengan Ke 2 tangan memeganggi pinggul Alisa. Dia mulai
memaju-mundurkan Vaginanya mulai dari irama pelan kemudian kencang sehingga
membuat tubuh Alisa tersodok-sodok dengan kencangnya.
“ Aahh.. aahh.. aah.. oohh..
sudah… oohh.. ampun.. saakiit.. ooh..! ” desah Lisa,
Begitulah rintihan Alisa sampai
akhirnya Alex berejsayalasi dan menyemburkan spermanya ke dalam lubang dubur
Alisa yang juga telah mengalami pendarahan itu. Akan tetapi belum lagi habis
sperma yang dikeluarkan oleh Alex di lubang dubur Alisa, dengan gerakan cepat
Alex membalikkan tubuh Alisa yang Bangih mengejan kesakitan hingga telentang.
Alex rupanya belum merasakan kepuasan, dan dia tanamkan lagi kejantannya ke
dalam lubang vagina Alisa.
“ Oouuff.., aahh..! ” Alisa
kembali merintih saat Vagina Alex menusuk dengan keras lubang vaginanya.
Langsung Alex kembali menggenjot
tubuh lemah itu dengan keras dan kasar sampai-sampai membanting-banting tubuh
Alisa membentur-bentur lantai.
“ Ouh.. oohh.. ohh..! ” Alisa
merintih-rintih dengan mata terpejam.
Pada khirnya beberapa menit
kemudian Alex berejsayalasi kembali, yang kali ini di rongga vagina Alisa.
Begitu tubuh Alex ambruk, kini giliran seseorang lagi yang telah antri di
belakang untuk menikmati tubuh Polwan yang malang ini.
“ Giliran Gue bro, Gue dendam
sama yang namanya polisi..! ” ujar Adon.
Adon, begitulah orang ini sering
dipangil, dia adalah residivis keluaran baru yang baru berusia 19 tahun, Tetapi
tidaklah kalah sangar dengan Frenk atau yang lainnya yang telah berusia 32
sampai 45-an tahun itu. Kejahatannya juga tidak kalah seram, terakhir dia
sendirian merampok seorang mahasisiwi yang baru pulang kuliah malam dan
kemudian memperkosanya.
Adon memungut topi pet Polwan
milik Alisa dan mengenakan ke kepala Alisa yang kini seluruh tubuh lemasnya
mulai gemetaran akibat menahan rasa sakit dan pedih di selangkangannya itu.
Setelah itu tanpa ragu-ragu Adon meBangukkan penisnya langsung menembus vagina
Alisa, Tetapi Alisa hanya merintih kecil karena terlalu banyak rasa sakit yang
dideritanya. Dan kini seolah semua rasa sakit itu hilang.
Beberapa menit lamanya Adon
memompa tubuh Alisa yang lemah itu. Badan Alisa hanya tersentak-sentak lemah
seperti seonggokan daging tanpa tulang. Akhirnya kembali rahim Alisa yang
nampak kepayahan itu dibanjiri lagi oleh sperma. Setelah Adon sebagai orang ke
5 yang memperkosa Alisa tadi, kini 4 orang yang lainnya mulai mendekat.
Mereka adalah anggota muda dari
geng ini, usia mereka juga Bangih muda. Ada yang baru berusia 16 tahun dan ada
pula yang berusia 18 tahun. Tetapi penampilan mereka tidak kalah seram dengan
para seniornya, aksi mereka ber 4 beberapa hari yang lalu adalah memperkosa
seorang gadis cantik berusia 16 tahun, siswi SMK yang baru pulang sekolah.
Gadis cantik yang juga berprofesi
sebagai foto model pada sebuah majalah remaja itu mereka culik dan mereka gilir
ramai-ramai di sebuah rumah kosong sampai pingsan. Tidak lupa setelah mereka
puas, mereka pun menjarah dompet, HP, jam tangan serta kalung milik sang gadis
malang tadi.
Rata-rata dari mereka yang dari
tadi hanya menjadi penonton sudah tidak dapat menahan nafsu, dan mulailah
mereka menyetubuhi Alisa satu persatu. Dibuatnya tubuh Polwan itu menjadi mainan
mereka. Orang keenam yang menyetubuhi Alisa berejsayalasi di rahim Alisa.
Tetapi pada saat orang ke tujuh yang memilih untuk menyodomi Alisa, tiba-tiba
Alisa yang telah kepayahan tadi pingsan.
Setelah orang ketujuh tadi
berejsayalasi di lubang dubur Alisa, kini orang ke delapan dan ke 9 berpesta di
tubuh Alisa yang telah pingsan itu, mereka Banging-Banging menyemprotkan sperma
mereka di rahim dan muka Alisa serta ada juga yang berejsayalasi di mulut
Alisa.
Setelah ke 4 orang tadi puas,
rupanya penderitan Alisa belumlah usai. Frenk dan Alex kembali bangkit dan
mereka satu persatu kembali meyetubuhi tubuh Alisa dan sperma mereka ber 2
kembali tumpah di rahimnya. Kini semuanya telah menikmati tubuh Briptu Alisa
sang Polwan yang cantik itu.
Tidak terasa waktu telah
menunjukkan pukul 4 pagi, para anggota muda itu diperintah Frenk untuk melepas
tali yang dari tadi mengikat tangan Alisa. Kemudian mereka disuruh mengenakan
dan merapikan seluruh seragam Polwan ke tubuh Alisa, hingga akhirnya Alisa
komplit kembali mengenakan seragam Polwannya walau dalam keadaan pingsan.
Setelah itu Frenk, Alex dan Toni
menggotong tubuh Alisa ke mobil yang digunakan untuk menculik alisa tadi.
Mereka membawa tubuh Alisa kembali ke tempat diambil tadi malam. Tetapi selama
dalam perjalanan, tiba-tiba nafsu Toni kembali bangkit, dia pun mengambil
kes4an terakhir ini untuk kembali memperkosa tubuh Alisa sebanyak 2 kali. Dia
akhirnya berejsayalasi di mulut dan di rahim Alisa beberapa meter sebelum
sampai pada tujuan. Frenk dan Alex yang duduk di depan hanya dapat memaklumi,
karena nafsu Sek Toni memang besar sekali.
Setelah baju seragam Polwan Alisa
dirapikan kembali, tubuh lunglai Briptu Alisa dicampakkan begitu saja di
pinggir jalan yang sepi di tempat dimana Alisa tadi diciduk. Tanpa diketahui
oleh Frenk dan Alex, Toni diam-diam rupanya menyimpan CD ( celana dalam )
berwarna putih milik Alisa, dan menjadikannya sebagai kenang-kenangan.
Setelah itu mereka pun meluncur
ke rumah kosong tadi untuk menjemput kawanan geng mereka yang berada di sana.
Kemudian mereka semua langsung meluncur menuju ke pelabuhan guna menumpang
sebuah kapal barang untuk melakukan perjalanan jauh. Mereka pun berharap pada
saat polisi mulai melacak keberadaan mereka, mereka sudah tenang dalam
pelayaran menuju ke suatu pulau di wilayah timur Indonesia. Sungguh malang
sekali Powan Alisa. Mungkin untuk menegakan kebenaran butuh pengorbanan.
0 Response to "cerita dewasa polwan diperkosa sampai pingsan"
Posting Komentar