Cerita ini adalah cerita
sebenarnya, hanya nama saya yang saya ubah supaya tidak terlalu jelas jati
diriku. Kisah ini kualami tahun 2005, saat mulai kuliah di kota Y. Aku,
Hartomo, dari keluarga yang cukup mapan dan jakarta sehingga mengharuskan untuk
kost di kota Y. Tempat kost saya adalah kost campur dengan kamar mandi berada
di dalam kamar dan dihuni oleh 12 orang, 5 mahasiswa dan 3 perempuan dan 4
pasutri. Sejak kuliah di kota Y, ibuku mempunyai kebiasaan sering mengunjungi
aku setiap akhir bulan. Setiap kali mengunjungiku, ibuku selalu menginap selama
seminggu di kostku ( kebetulan ibuku seorang IRT . tak bekerja ).
Ibuku bernama Dewi, 35 tahun.
Penampilan ibuku sangat menarik. Sebagai wanita yang tinggal di kota besar ,
jakarta dan istri seorang pungusaha sukses, cara berpakaiannya selalu glamour.
Tidak murahan tapi berkelas dan menarik. Dengan tubuh tinggi semampai, dada 36,
dan kulit yang putih.
Pada bulan pertama kunjungan
ibuku, biasa – biasa saja. Ibuku menginap di kostku selama seminggu. Aku
membeli 1 kasur tambahan, sehingga walau sekamar tapi aku dan ibuku tidur di
kasur yang berbeda dan agak berjauhan ( maklum, kamar kostku agak luas ).
Setiap ibu ingin berganti pakaian, aku selalu keluar kamar, begitu juga
sebaliknya.
nafsu itu datang ketika aku merias ibuku |
Pada akhir bulan kedua, ibuku
kembali mengunjungiku. Seperti kebiasaannya, ia kembali menginap di kostku
selama seminggu. Pada kunjungan kedua inilah, alu mengalami sebuah kejandian
yang akhirnya membuat aku terobsesi dengan ibuku sendiri. Kejadian itu terjadi
pada malam hari kira pukul 7. Aku sedang keluar membeli makanan untuk aku dan
ibuku. Saat aku kembali, aku melihat ibuku udah mengganti pakaiannya dengan
daster tidur. Daster biru tua polos yang leher bajunya rendah banget. Singkat
cerita, kami makan bersama sambil duduk berhadapan. Karena di kamar kostku
tidak ada meja, akhirnya kami makan sambil duduk lesehan dan piring diletakkan
di lantai. Sewaktu waktu saat hendak menyuapkan nasi ke mulutnya, dengan tidak
sengaja, Mama membungkuk kearah ku yang lagi asyik duduk di asyik makan. Kedua
belah payudaranya yang tanpa beha hampir seluruhnya keluar dari leher
dasternya. Aku hanya bisa melongo, batang kontolku langsung ereksi, kalau nggak
cepat cepat aku ngacir, mungkin Mama bisa melihat separo batang kontolku yang
udah keluar dari pinggang celanaku.
Suatu hari, aku benar benar
ketiban rezeki. Nggak sengaja Mama memberikan tontonan yang membuatku
terangsang berat. Seperti biasa setelah keluar kuliah, aku tidur siang,
bertelanjang dada, aku hanya memakai blue jeans ketat kegemaranku. Sambil
berbaring di kasurku, aku menemani Mama ngobrol mengenai acara kuliahku, Mama
asyik dengan majalahnya. Entah kenapa, mungkin karena keasyikan ngobrol, Mama
nggak sengaja jongkok tepat di depan mataku. Aku jelas – jelas melihat gundukan
memeknya, mulus tercukur tanpa satu helai rambut. Ya ampun, mungkin Mama lupa
memakai celana dalam !!!. Kontan aku jadi terangsang luar biasa. Saking
terpananya, aku nggak peduli lagi sama batang kontolku yang udah menerobos
keluar, menjulang gagah sampai ke atas pusarku. Aku baru sadar sewaktu Mama
terbelalak melihat kontolku. Jelas-jelas saja Mama kaget, saking
panjangnya,kontolku kalo lagi ereksi bisa sampe ke ulu hati.
Dengan wajah merah karena jengah,
aku bangkit dan ngacir ke kamar mandi. Di dalam kamar mandi ku buka resluiting
jensku dan mulai mengocok kontolku sambil mencium Bra dan CD kotor miliku ibuku
yang tergantung di kamar mandi. Sejak saat itu aku mulai terobsesi dengan ibuku
sendiri. Bahkan saat ibuku hendak balik ke jakarta, aku menyembunyikan satu Bra
dan CD-nya untuk teman onaniku selama ibu di jakarta.
Pada akhir bulan ketiga, sebelum
datang berkunjung, ibuku terlebihi dahulu menelpon. Dalam pembicaraanku dengan
ibu di telpon, ibu mengatakan agak merasa sedikit ribet kalo harus bolak –
balik dengan membawa barang bawaan yang banyak. Mendengar itu, ide isengkupun
muncul. Aku meminta ibu untuk tidak perlu membawa apa – apa saat berkunjung dan
menawarkan untuk membelikan pakean untuk keperluan ibu selama seminggu. Ibuku
pun menyetujuinya.
Menjelang kedatangan ibu, aku
menggunakan sisa uang jajanku untuk membelikan pakaian untuk ibuku sesuai
ukuran yang telah disampaikan. Aku memilih pakaian – pakaian yang sering
kulihat dipakai para cewek – cewek di club malam. Akhirnya, aku membeli
beberapa potong hot pant, kemeja tipis yang ukurannya aku pesan sedikit lebih
kecil dari ukuran ibuku, beberapa dress minim, lingerie dan Bra serta G-string
yang seksi.
Saat ibuku tiba, ia agak kaget
melihat persediaan pakaian yang aku belikan untuknya. Pada awalnya dia menolak,
tapi setelah agak kupaksa dengan mengatakan bahwa ibu akan kelihatan lebih muda
dan cantik dengan berpakaian seperti itu, ibu akhirnya mau.
Sejak saat itu lah pertualanganku
dimulai. Selama seminggu mengunjungiku, aku dan ibu sering jalan berdua dengan
ibuku yang menggunakan pakaian – pakaian yang seksi. Suatu sore, aku dan ibuku
jalan – jalan ke sebuah mall. Ibuku mengenakan hot pant berwarna pink dan kemeja
putih lengan pendek. Tali Bra-nya nampak terlihat terikat di balik tengkuk.
Selama berjalan – jalan di mall, aku selalu menggandeng tangan ibuku, merangkul
bahunya dan akhirnya merangkul pinggangnya. Sesekali tanganku turun ke
bokongnya. Saat tanganku di bokokngnya, ibuku hanya mencubitku dan berkata
lepaskan.
Setelah bosan jalan – jalan,
akhirnya aku dan ibu memutuskan untuk pulang ke kost. Sesampainya di kost ibu
langsung mengambil handuk dan hendak mandi,. Sebelum masuk ke kamar mandi,
ibuku terlebih dahulu mengambil pakaian ganti di lemari. Kulihat pakaian yang
lain telah kotor dan belum dicuci. Yang tersisa di lemari hanya celana dalam
g-string warna merah dengan renda-renda yang sexy dan sebuah gaun malam
berwarna pink dengan bahan satin. Gaun malam itu semi transparan, jadi tidak
akan transparan bila dilihat dari dekat, tetapi akan menampakkan lekuk tubuh
pemakainya bila ada latar cahayanya. Panjang gaun malam itu hanya 10 cm dari
selangkangan. Di bagian pundak hanya ada 2 tali tipis untuk menggantung gaun
malam itu ke tubuh. Bila kedua tali itu diturunkan dari pundak, dijamin gaun
malam akan meluncur ke bawah dan menampakan tubuh yang telanjang tanpa
halangan. Semua itu sudah aku rencanakan sebelum ibuku tiba.
Saat ibuku mandi, aku duduk
sambil menonton tv. Jantungku berdebar menanti pemandangan apa yang bakal aku
lihat saat ibu keluar. Beberapa menit kemudian ibu keluar dari kamar mandi
menggunakan gaun yang tadi diambilnya dan kembali memakai Bra yang tadi dipakai
ke mall. Saat ibuku sedang mengeringkan rambutnya, aku prtoes
“ Bukannya Bra itu udah ibu pakai
dari tadi pagi? “
“iya, emang napa” sahut ibuku
“ seharian kan kita diluar rumah.
Bra itu pasti udah banyak kena keringat. Nggak sehat ma”
“Bra mama udah pada kotor. Ini
yang terakhir “
“ya udah nggak usah pake bra aja,
daripada mama ke penyakit kulit karena pake bra kotor”
Setelah aku memaksa, akhirnya
ibuku menuruti. Ibuku kembali ke dalam kamar madni untuk melepas bra-nya. Ibu
keluar kembali sudah tidak menggunakan bra. Putingnya nampak keliatan di balik
gaun tipis itu. Hal itu membuatku saat horni, sehingga saat giliranku mandi,
aku berlama – lama di kamar mandi untuk beronani dengan pakean dalam bekas ibu.
Pada saat makan mala, aku pura –
pura menumpahkan minuman ke atas kasurku, sehingga aku bisa punya alasan untuk
tidur sekasur dengan ibuku malam ini. Ibuku udah lebih dulu tidur, aku masih
nonton. Saat ibu tidur, Gaun malamnya tersingkap sehingga memperlihatkan
g-string yang ibu pakai. Tali gaun tidurnya yang sebelah kiri merosot ke siku
sehingga puting payudaranya sebelah kiri nongol sedikit. Melihat itu, aku horni
hingga ubun – ubun kepala. Aku udah nggak tahan lagi untuk menyentuh tubuh
ibuku dan menyetubuhinya. Tapi, aku nggak berani. Aku akhirnya hanya mengocok
batangku persis di depan wajah ibuku yang sedang tertidur pulas. Saat pejuku
hendak keluar, aku arahkan ujung batangku ke dada ibuku sehingga pejuku
tersembur mengenai dadanya. Ibuku tersadar saat pejuku mengenai kulit
payudaranya. Aku buru – buru menaikan celanaku. Ibuku hanya membersihkan pejuku
di payudaranya dengan gaun tidurnya tanpa bertanya. Beberapa menit kemudian ibu
bergeser dan menyuhku tidur di sampingnya.
Akupun akhirnya tidur di samping
ibuku. Menjelang dini hari, aku terbangun. Malam itu aku tidak bisa tidur
membayangkan tubuh ibuku, gila pikirku dalam hati dia ibuku, tapi.. akh.. masa
bodoh pikirku lagi. Aku mencoba onani lagi untuk "menidurkan
burung"-ku yang berontak minta masuk ke sarang nya. Gila pikirku lagi.
Dengan gemetar aku mencoba
membelai paha ibuku yang putih mulus dan sangat seksi, dengan tangan bergetar
aku membelai dan menelusuri paha ibuku dan terus naik ke atas. Kemaluanku sudah
sangat keras dan terasa sakit karena batang kemaluanku terjepit oleh celanaku.
Aku kemudian membuka celanaku dan keluarlah "burung perkasa"-ku yang
sudah sangat keras. Aku kemudian mencoba mencium leher dan bibir ibuku. Aku
mencoba meremas payudara ibuku yang besar dan montok, aku rememas payudara ibu
dengan perlahan. Takut kalau ia bangun. Tangan kiriku terus mengocok batang
kemaluanku hingga menyemprotkan peju ke bokong ibuku.
Pada malam berikutnya, aku
semakin berani menggerayangi tubuh ibuku. Saat ibuku sudah terlelap, aku pindah
dari kasurku ke kasur ibu. Perlahan – lahan aku menarik daster yang dipakainya
ke atas hingga bagian dada. Tubuh ibuku yang sexy hanya terbalut bra putih
setengah cup dan celana dalam satin putih berenda sexy terpampang di depanku.
Aku kemudian mencium buah dadanya dan menghirup keharuman tubuhnya. Setelah
itu, aku menarik sedikit cupnya, mengeluarkan putingnya dan menghisap serta
menjilat-jilatnya. Waktu itu tidak ada sedikitpun reaksi dari ibuku.
Berulang-ulang aku menikmati buah dadanya dari yang sebelah kiri, ke kanan, ke
kiri dan seterusnya sampai aku betul-betul puas. Remasan, gigitan, jilatan dan
ciuman menghujani kedua buah dada ibuku itu.
Aku kemudian menarik celana dalam
yang dipakainya agak ke bawah. Aku membuka kedua belahan kakinya dan mulai
menjilati liang kewanitaannya. Walaupun tertidur, rupanya tubuh ibuku
memberikan reaksi terhadap apa yang aku lakukan. Cairan kewanitaannya mengalir
dari liang itu dan segera saja dijilati olehku. Setelah beberapa saat
menjilat-jilat kemaluan ibuku, aku tidak tahan lagi. Aku jongkok di depan ibuku
dan mengocok batang kemaluanku. Ujung batang kemaluanku aku arahakan ke
vaginanya, hingga pejuku menyembur keluar dan membasahi selangkangannya.
Setelah terselesaikan birahiku, aku kembali merapikan pakaian ibuku dan kembali
tidur di kasurku. Kira – kira 15 menit kemudian kudengar ibuku bangun dan masuk
ke kamar mandi. Saat keluar kulihat ibu telah mengganti semua pakaiannya mulai
dari Bra, CD dan daster.
Keesokan harinya, ibuku meminta
aku membelikan tiket kereta api untuknya. Ibu ingin pulang hari ini juga. Aku
sangat ketakutan. Aku takut ibu mengetahui kelakuanku semalam dan hendak pulang
menyampaikannya kepada ayahku. Siang harinya sebelum ibu pulang, aku mengajak
ibu jalan – jalan. Ibuku masih bersikap seperti biasa. Masih menggunakan
pakaian – pakaian seksi yang kubelikan. Selama jalan berdua, kami tak banyak
bicara. Aku mengajak ibuku nonton bioskop. Ibu menyetujuinya. Saat di dalam
ruangan bioskop, aku curi – curi kesempatan untuk merangkul ibuku. Ibu tetap
bersikap seperti biasa dan diam aja saat kurangkul bahunya lalu perlahan
menarik kepalanya untuk bersandar di bahuku. Ibuku bersandar di bahuku selama
film diputar. Tangan kananku mengelus- elus rambutnya dan tangan kiriku
menggenggam tangan kanan ibuku.
Aku tidak fokus pada filmnya. Aku
lebih fokus pada ibuku yang sedang bersandar di bahuku. Dengan ragu – ragu aku
mencoba mencium keningnya. Ibuku hanya diam.
“ ibu beneran mau pulang jakarta
malam ini?” bisikku
“iya beneran “
“sekarang kan udah jam 5. Kereta
ibu berangkat jam 6 “
“ ya udah nggak jadi deh kalo
gitu “ jawab ibuku tanpa mengangkat kepalanya dari bahuku.
“ kalo gitu, setelah ini ibu mau
nggak aku ajak ke suatu tempat yang indah?” tanyaku
Ibuku memandangiku sambil
mengangguk manja. Tingkahnya ini membuatku semakin bernafsu ingin mencium
bibirnya saat itu juga.
Pada malam harinya, aku mengajak
ibuku ke suatu daerah perbukitan di pinggiran kota. Di sana banyak cafe – cafe
romantis yang menawarkan pemandangan kota pada malam hari dari puncak bukit.
Cafe yang kami masuki terdiri dari dua lantai dengan lantai dasarnya agak turun
ke bawah jurang, sehingga tidak terlihat dari jalan maupun parkiran. Jam
menunjukkan pukul 02.00. di lantai dasar hanya ada aku dan ibu, sedangkan di
lantai atas, ada beberapa orang mahasiswa yang sedang asyik ngobrol.
Aku dan ibu asyik ngobrol ngalor
– ngidul sambil menikmati kopi yang kami pesan. Tak lama kemudian ibu berdiri
dan menatap ke arah lampu – lampu kota yang berkilau di kejauhan. Tanpa
menoleh, ibu berkata
“mama tau dua malam berturut –
turut ini kamu mengocok batang kemaluanmu di depan ibu yang tertidur dan
melempaskan pejumu di tubuh ibu “ aku kaget dan tak dapat berkata apa – apa.
Ibu melanjutkan lagi “ dan bahkan malam keduanya kami sampai berani
menelanjangi ibu. Sebenarnya apa yang kamu pikirkan? Aku ini ibumu “ aku hanya
diam tak bisa menjawab. Ibu juga masih belum menoleh ke arahku. Dari belakang
kulihat ibu menggosok – gosok lengannya seperti orang kedinginan. Kebetulan
malam ini, ibu hanya memakai sebuah gaun mini tanpa lengan.
Aku tak menjawab pertanyaan ibuku
tadi. Aku berdiri membawa jacket dan memakaikannya kepada ibuku dari belakang.
“ mama kedinginan ?” tanyaku
“ iya. Daerah ini sangat dingin “
jawab ibuku masih tanpa menoleh
“ ya udah kalo gitu kita pulang
aja ma “
“ kamu belum menjawab pertanyaan
mama tadi. Jawab dulu dan kita pulang “
“ aku nggak mau jawab kalo mama
nggak mau noleh ke aku “ jawabku bingung
Ibuku membalik badannya dan
menghadap ke arahku. Kami berdiri sangat berdekatan, sehingga aku bisa melihat
wajahnya dengan sangat jelas. Ibu yang kebetulan lebih pendek dari aku,
menengadah dan memandang wajahku. Kami diam beberapa menit. Aku bingung mau
jawab apa. Kami hanya diam dan saling berpandang. Kusentuh pipi ibuku dengan
kedua tanganku. Aku agak menunduk mencium kening ibuku dan akhirnya mencium
bibirnya. Ibuku tampak tak menolak, hanya tetap diam.
“kenapa?” ibuku kembali bertanya
“aku sangat mencintaimu dewi. Aku
ingin memilikimu dewi” jawabku dengan langsung menyebut nama ibuku.
“apa? Kamu memanggilku dengan
sebutan dewi. Aku ibumu” tanya ibuku dengan ekspresi yang kaget.
“iya. Kalo aku memanggil ibu, aku
akan takut untuk mencium bibirmu” jawabku santai. Ibuku nampak mau tersenyum
tapi ditahannya. Kembali kupegang kedua pipi ibuku lalu aku bertanya lagi
“dewi, kamu mau jadi kekasihku?”
walaupun ibuku menunjukkan ekspresi kaget, tapi ia tidak bisa menyembunyikan
wajahnyanya yang terlihat seperti hendak terntawa. Tanpa menunggu ibuku
bereaksi, aku udah kembali mencium bibirnya. Kali ini aku mencoba memasukan lidahku
ke dalam mulutnya. Ibu membuka bibirnya perlahan dan membiarkan lidahku bertemu
dengan lidahnya. Beberapa menit kemudia, ibu mendorong tubuhku dan berkata
“aku mau ngomong. Tapi nggak bisa
gara – gara ciumanmu”
“kamu mau bilang apa dewi?”
“ayo kita pulang. Kita bicarakan
lagi apa yang telah terjadi di kost”
Aku dan ibu pun akhirnya pulang.
Sebelum sampai di kost, ibu meminta untuk singgah di sebuah minirmarket lalu
membeli sebotol minuman ringan. Saat memasuki kamar kost, aku harap – harap cemas
apa yang akan dikatakan ibu. Aku duduk di atas kasur. Ibu meletakkan minuman
ringannya di atas lantai di depanku lalu mengambil pakaian di lemari dan masuk
ke kamar mandi. Saat ibu keluar, ia menggunakan Daster biru tua polos yang
leher bajunya rendaah banget. Tidak pakai bra, payudaranya gampang banget
diintip lewat leher baju itu, Perfect. Ibu duduk di depanku dan membuka botol
minuman.
“wi, ngapain subuh – subuh gini
minum kayak gituan?”
“ udah deh, kamu diam aja. Aku
nggak mau kamu sampe khilaf dan memperkosaku. Makanya hanya ini yang aku mau
kasi “ jawab ibu dan langsung mencium bibirku. Aku membalas ciuman ibu. Tak
lama kemudian ibu melepaskan bibirnya dari bibirku.
"Aku sengaja pake daster
ini, jadi kalau kamu mau grayang-grayang and kissing-kissing payudara Aku kan
gampang, tinggal tarik dikit, beres. Dan untuk anumu tuh, aku hanya bisa ngasih
handjob “
Aku tersenyum, dan memeluk ibu.
Pelukanku erat . Aku bisa merasakan jantung ibu berdetak agak lebih kencang.
Aku bisa merasakan napas ibu agak memburu. Dan Aku bisa memberikan
kecupan-kecupan dan belaian lidah di leher ibu, turun ke dada, ke payudara ,
Uhh.. enaknya. Sementara tangan ibuku terus mengocok kemaluanku. Tanganku
mencoba masuk ke selangkangan ibu, tapi ibu menolak. Aku hanya boleh menjamah
perut ke atas. Beberapa menit kemudian aku merasakan pejuku akan segera keluar.
Kupejam mataku dan berbisik “ dewi.... aku mau keluar dewi..... “
“ooohhhh dewi.... aku mau
nyampe..........”
Cepat-cepat ibu ambil botol
minuman ringan tadi ,ibu minum seteguk (tapi nggak ditelan). Lalu.. ibu
masukkan batang kemaluanku ke mulutnya, sambil terus mengocok batangku hingga
akhirnya pejuku keluar dan ibu menelannya bersama – sama dengan minuman tadi.
“ I love you Dewi....”
“ssssstttt... buruan tidur. Ini
yang pertama dan terakhir. Mulai besok aku kembali menjadi ibumu seperti
semestinya. Kalo kamu horni, aku akan carikan kamu wanita bayaran “.
Pada akhir bulan ke-empat, ibuku
kembali menengokku. Tapi kali ini datang bersama papa yang kebetulan ada urusan
kerjaan ke kota tempatku kuliah. Papa sedang ada lokakarya yang harus dihadiri.
Papa dan mama menginap di hotel tempat lokakarya diadakan. Papa menyewa satu
kamar tambahan untukku agar aku tidak perlu bolak – balik dari kost ke hotel
untuk menemui mereka.
Hari pertama lokakarya dimulai,
papa memintaku menemani ibuku jalan – jalan. Lokakarya dimulai dari jam 8 pagi
hingga jam 5 sore. Aku masuk ke kamar ibuku. Kulihat ibuku telah rapi dan siap
– siap untuk jalan – jalan bersamaku. Ibu menggunakan pakaian yang biasa
digunakannya saat menemani papa jalan – jalan.
“aku nggak mau nemani ibu jalan –
jalan kalo ibu mengenakan pakaian seperti itu” protesku melihat ibuku yang
sedang duduk di tepi ranjang
“ibu, nggak mungkin pakai pakaian
seksi seperti kemarin. Papamu bisa marah jika melihatnya”
“papa nggak akan melihatnya. Papa
kan keluarnya jam 5 sore. Sebelum jam 5 kita sudah kembali ke hotel” aku
mencar- alas an
“tapi, pakaiannya kan ada di
kostmu” ( ibu tak mau membawa pakaian yang kubelikan bulan lalu kembali ke
Jakarta, sehingga ditinggal di lemari kostku )
“nih, aku udah bawa” jawabku
sambil mengeluarkan sehelai kaos “u can see’ ngepress gantung warna merah dan
plus rok pendek dari bahan kain biasa. Tak lupa sehelai g – string dan Bra yang
talinya terikat dileher.
“ya udah, kamu tunggu di sini.
Ibu ganti dulu” kata ibuku sambil mengambil pakaian tadi dariku dan hendak
menuju kamar madni
“mau ganti di mana?”
“kamar mandi”
“kelamaan mama. Ganti sini aja
biar cepet”
“ibu nggak mau bugil depanmu”
“santai aja. Aku kan udah pernah
liat”
“kamu masih ingat pesan mama
bulan lalu kan? Itu yang terakhir”
“iya, masih ingat. Aku, nggak
akan nyentuh mama walau mama ganti bugil depanku “
Selang beberapa menit kemudian
ibuku sudah melepaskan semua pakaiannya dan bugil di depanku. Lalu, memakai
pakaian yang aku berikan. Ibu kelihatan seksi dengan pakaian itu. Belahan
dadanya yang putih Nampak kelihatan. Pinggangnya yang dihiasi tali g – string
Nampak jelas keliatan saat ibu bergerak dan kaosnya tertarik ke atas. Melihat
itu membuat aku sangat horni.
Aku dan ibu menuju ke sebuah
tempat karaoke yang cukup terkenal. Awalnya kami bernyanyi sambil duduk. Jarak
kami pun agak berjauhan. Hingga akhirnya saat music lagu Endlesslove berbunyi,
ibuku berdiri. Ibu menarikku untuk ikut berdiri dan berduet dengannya. Kami
berdiri bersebelahan. Aku menyanyikan ayat yang pertama. Ibu menyanyikan ayat
kedua. Dan seterusnya bergantian. Saat memasuki lirik “Two hearts,
Two hearts that beat as one Our
lives have just begun” yang harus dinyanyikan berdua, aku berpindah berdiri di
belakang ibuku. Mic ku simpan, kami menggunakan satu mic yang dipegang ibu.
Kurangkul pinggangnya dari belakang. Ibuku tak memberi respon dan terus
bernyanyi. Mulutku kuletakkan persis dibelakang telinganya. Aku mengambil mic
dari tangannya lalu membuangnya ke lantai. Sementara music masih terus
berjalan. Aku memegang kedua tangan ibuku persis di depan perutnya. Kucium
pipinya. Ibu masih terus bernyanyi sambil memejamkan mata. Kubalik tubuh ibuku
hingga kami berhadapan. Kucium bibirnya. Ibu berhenti bernyanyi tapi tetap
memejamkan mata. Selang beberapa menit kemudian ibu merespon ciumanku dengan
French kiss. Kami saling berlumat. Tangaku refleks ngeremes toket ibu. Aku
pelorotin bajunya yang udah agak kebawah. Tanganku satunya ‘main’ dibawah
roknya. Perlahan kubimbing ibuku yang masih terus memejamkan mata itu ke tepi
sofa. Aku mengarahkannya untuk nungging sambil berpegangan pada tepi sofa. Aku
pukul-pukul mesra pantatnya, sementara aku keluarin penisku yang udah keras
itu…lalu aku tarik pantatnya kebelakang, angkat roknya dikit, plorotin g –
stringnya, arahin tangannya supaya nuntun penisku ke liangnya, ibu masih terus
menutup mata dan dari mulutnya kedengaran masih menyanyikan lagu endless love.
Kupegang pinggang ibu dan menariknya maju mundur. Rambut panjangnya terurai
jatuh menutupi wajahnya. Lalu ibu menyingkirkan rambut yang menutupi wajahnya
dengan tangan kanan. Ia melepaskan liangnya dari batang kemaluanku dan berdiri
berhadapan denganku. Kali ini tak lagi memejam mata dan bernyanyi.
“kamu ini kenapa sih? Ibu kan
udah bilang kemarin itu yg terakhir dan jangan sampai seperti ini. Ini udah
kelewatan” ibu Nampak serius
“aku mencintaimu dewi!” jawabku.
“cinta antara kita bukan seperti
ini caranya. Ini cinta antara suami istri”
“dewi, aku ingin mencintaimu
seperti seorang pria mencintai wanita” aku terus menjawab. Ibu diam. Aku
kembali mencium bibirnya. Kami berciuman dan tangan ibu melepaskan kemeja dan
celana yang kupakai. Akupun demikian, melepaskan pakaiannya. Kami sama – sama
bugil. Ibu berbalik dan kembali menungging di tepian sofa. Tangan kanannya
menjulur ke belakang meraih batangku dan mengarahkan ke liangnya. Ibu
menggoyangkan pinggulnya maju mundur. Ibu cuma bilang gini “setelah ini aku mau
liat bagaimana cintamu itu (sambil mendesah perlahan dan menggit bibir
bawahnya).” Aku semakin bernafsu menggenjot saat ibu mengibaskan rambutnya
pantatnya turun naik perlahan. Kadang-kadang ibu lempar rambut panjangnya
kedepan sampe nutupin muka, terus kibasin lagi kebelakang. Setelah beberapa
menit maju mundur berasa juga ibu mulai kejang tanda orgasme, tangannya
kebelakang memegang leherku dan menarik ke kepalaku mendekat ke wajahnya. Ibu
memalingkan wajah ke belakang dan kami berciuman lagi sambil terus menggoyang
pinggulnya. Lalu ibu melepaskan ciuman dan berbisik “ kalo mau keluar bilang
ya”. Beberapa saat setelah ibu orgasme, aku berbisik di telinganya kalo aku mau
keluar. Ibu melepaskan batangku dari liangnya. Berbalik menghadap ke arahku dan
duduk di sofa. Sementara aku masih tetap berdiri. Ibu meraih batangku dan
memasukan ke dalam mulutnya. Aku mengeluarkan peju dalam mulutnya. Setelah
menelan pejuku, ibu masih menyedot batangku hingga lemes.
Ibu tertidur lemes di sofa. Masih
dalam keadaan bugil. Aku jongkok di tepian sofa. Wajah kami saling bertatapan.
Kubelai rambutnya, kukecup keningnya lalu kami kembali beciuman.
“wi, apa yang ingin kamu buktikan
dariku?” aku bertanya
“cinta seperti yang kamu katakan
tadi” jawab ibu. Aku lalu menariknya hingga ibu duduk. akupun duduk di sofa.
Kami berhadapan. Kutatap wajahnya dalam – dalam. Dari ekspresinya kelihatan
seperti gadis ABG yang malu – malu saat seorang pria menyatakan cinta padanya.
Kupegang kedua tangannya lalu berkata “ akan aku buktikan itu. Bagaimanapun
caranya “ setelah mengucapkan kata – kata itu, aku kembali menyanyikan lagu
endless love. Ibu Nampak tersenyum, tapi air mata mengalir kecil dari matanya.
Ibu mencubit pinggangku manja lalu memelukku.
Tak terasa sudah pukul 4 sore.
Aku dan ibu berpakaian lalu kembali ke hotel. Sesampainya di hotel, papa masih
di ruangan lokakarya. Aku mengantar ibu ke kamar, lalu ibu kembali mengganti
pakaiannya, dan pakaian yang dikenakan tadi diserahkan kembali padaku. Kami
lalu mengobrol. Beberapa menit kemudian, papa datang dan mengobrol dengan kami.
Aku lalu pamit kembali ke kamarku. Sesampai di kamarku, aku mengirim sms ke
nomor ibu “ love yiu dewi cantik “. Ibu membalas sms ku singkat “ Dasar genit.
Love u 2”. Akupun akhirnya masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh.
Sehabis mandi, aku mengambil HP
yang kuletakkan di atas ranjang. Ada dua panggilan tak terjawab dari ibu. Aku
menelpon balik, tapi direject. Lima menit kemudian ibu menelpon balik
“maaf, tapi mama lagi sama papa”
“trus sekarang lagi di mana
emangnya?” tanyaku
“nih, nelpon dari dalam kamar
mandi” jawab ibu.
“tadi nelpon, emang ada apa?”
“Cuma pengen bilang, lain kali
jangan sms seperti tadi. Ntar dibaca papa”
“iya deh”
“janji?”
“janji dewi sayang…”
“ya udah deh kalo gitu. Bye..”
“loh, kok Cuma bye?” kucoba
menggoda ibu
“maunya apa?”
“cium dong..”
“ummmmmaaaa….” Suara ibu dari
seberang telpon manja
“love u dewi cantik”
“love u 2 anak nakal…”
ArenaDomino Partner Terbaik Untuk Permainan Kartu Anda!
BalasHapusHalo Bos! Selamat Datang di ( arenakartu.org )
Arenadomino Situs Judi online terpercaya | Dominoqq | Poker online
Daftar Arenadomino, Link Alternatif Arenadomino Agen Poker dan Domino Judi Online Terpercaya Di Asia
Daftar Dan Mainkan Sekarang Juga 1 ID Untuk Semua Game
ArenaDomino Merupakan Salah Satu Situs Terbesar Yang Menyediakan 9 Permainan Judi Online Seperti Domino Online Poker Indonesia,AduQQ & Masih Banyak Lain nya,Disini Anda Akan Nyaman Bermain :)
Game Terbaru : Perang Baccarat !!!
Promo :
- Bonus Rollingan 0,5%, Setiap Senin
- Bonus Referral 20% (10%+10%), Seumur Hidup
Wa :+855964967353
Line : arena_01
WeChat : arenadomino
Yahoo! : arenadomino
Situs Login : arenakartu.org
Kini Hadir Deposit via Pulsa Telkomsel / XL ( Online 24 Jam )
Min. DEPO & WD Rp 20.000,-
INFO PENTING !!!
Untuk Kenyamanan Deposit, SANGAT DISARANKAN Untuk Melihat Kembali Rekening Kami Yang Aktif Sebelum Melakukan DEPOSIT di Menu SETOR DANA.