Sr. Fransiska yang berusia 39
tahun adalah seorang suster dengan badan sintal dan sensual. Karena tubuhnya
cukup pendek (155 cm) maka ia kelihatan sedikit gemuk. Sikapnya yang agak genit
ditambah lagi dengan ukuran pinggulnya yang aduhai dapat membuat para pria yang
menghadapinya salah tingkah.
Apalagi payudaranya yang
berukuran 36B, tampak indah membusung di balik baju putihnya, membuat jantung
para pria berdebar keras saat menatapnya. Jadi meskipun kulitnya berwarna
coklat gelap, hal itu tidak mengurangi sensualitasnya.
Semasa kuliahnya Sr. Fransiska
pernah menonton film xxx dan membaca beberapa buku buku dewasa. Pada masa
awalnya sebagai suster, Sr. Fransiska pernah satu kali melakukan hubungan
seksual dengan murid di sekolah tempatnya mengajar. Hilangnya keperawanan itu
begitu membekas sehingga dia kerap merindukan saat-saat menggairahkan itu.
Sayang sekali muridnya itu telah pindah jauh ke luar kota.
Sebagai seorang suster yang tidak
boleh menikah dan tidak diperbolehkan melakukan hubungan seksual, perbuatan Sr.
Fransiska itu tentu saja merupakan pelanggaran yang sangat berat. Tapi selain
Sr. Fransiska dan muridnya itu, tak seorangpun tahu mengenai aib itu. Untunglah
Sr. Fransiska tidak sampai hamil karenanya.
“Ah…. toh cuma sekali saja, yang
penting sekarang aku tidak pernah melakukannya lagi”, begitu pikir Sr.
Fransiska tatkala ingatan tentang hubungan sex pertamanya itu terbayang
kembali.
Sikap Sr.angela yang seolah
menantang dan menggoda para pria yang bertemu dengannya itu sebenarnya
dimaksudkan untuk mengakrabkan diri, agar tidak dianggap sebagai suster yang
angkuh dan sombong.
Di saat-saat yang memerlukan
pertimbangan dan pengambilan keputusan yang sulit, Sr. Fransiska tetap menjaga
sikap tegasnya sebagai seorang suster. Namun sikap Sr. Fransiska itu ditangkap
lain oleh 4 orang pemuda yaitu Ariyanto, Jamal, Haris dan Boni. Keempat pemuda
itu sepakat untuk menculik dan memperkosa Sr. Fransiska. Tempat untuk itu sudah
dipersiapkan, sebuah vila di tengah-tengah kebun teh yang terpencil. Jarak dari
villa tersebut ke desa terdekat kira-kira 6 kilometer.
Sebuah tempat ideal untuk bermain
seks, apalagi hawa daerah itu yang cukup dingin dianggap cocok untuk
berhangat-hangat dengan tubuh Sr. Fransiska yang sintal itu. Di pagi hari yang
masih dingin, Sr. Fransiska berjalan dari gedung biara ke gedung sekolah
tempatnya mengajar, yang letaknya tidak terlalu jauh. Karena hari masih sangat
pagi, jalanan sepi. Hal ini dimanfaatkan oleh keempat pemuda itu yang sudah
mengamati kebiasaan Sr. Fransiska selama beberapa waktu.
Tiba-tiba sebuah mobil dengan
pintu tengah model geser berhenti mendadak, memepet Sr. Fransiska. Sr.
Fransiska yang terkejut tak sempat bereaksi apa-apa saat Ariyanto dan Jamal
melompat turun dan menyeretnya masuk mobil. Dalam mobil, Haris telah menyiapkan
chloroform yang dibekapkan ke mulut Sr. Fransiska. Tanpa sempat menjerit, Sr.angela
langsung pingsan terbius chloroform. Boni yang mengemudikan mobil itu langsung
tancap gas ke villa yang telah mereka persiapkan.
Sesampai di villa mereka
mendudukkan Sr. Fransiska di kursi rendah dan mengikat tangannya di belakang
sandaran kursi itu. Payudara di dada Sr. Fransiska yang naik turun seiring
napasnya itu makin membuat mereka bernafsu. Mereka telah sepakat membagi-bagi
‘jatah’. Jatah pertama untuk urusan ‘karaoke’ atau oral seks adalah Haris.
Jamal kebagian penetrasi vagina
pertama, sedangkan Ariyanto yang merupakan pemimpin di antara mereka bertugas
melucuti pakaian Sr. Fransiska. Ia juga mendapat kehormatan sebagai yang
pertama menikmati dan menjilati payudara serta vagina Sr. Fransiska. Boni
sendiri kebagian jatah menggarap mulut dan leher Sr. Fransiska.
Pukul 07:22 Sr. Fransiska
tersadar dari pingsannya. Perlahan-lahan ingatannya pulih dari pengaruh
chloroform, begitu pula tenaganya berangsur-angsur kembali seperti sediakala.
Menyadari dirinya diikat, Sr.
Fransiska meronta, tapi ikatan itu terlalu kuat. Sia-sialah ia meronta. Sr.
Fransiska melihat ke sekeliling ruangan tempat ia diikat. Ia ditempatkan di
ruangan berukuran besar. Pintu ruangan itu tertutup dan terletak agak jauh di
sisi kirinya. Di tengah ruangan, terhampar kasur tebal yang juga berukuran besar.
Ia diikat di sebuah kursi rendah.
Kira-kira 4 meter di depannya ada sebuah kursi lain yang jauh lebih tinggi
daripada kursi tempatnya diikat. Ia heran karena belum pernah melihat kursi
setinggi itu dan juga tidak tahu apa gunanya.
Pukul 07:24 Sr.angela tersentak
terkejut karena tiba-tiba pintu ruangan itu membuka dan masuklah 4 orang pemuda
berbadan kekar. Keempat pemuda itu dikenalnya, karena beberapa kali pernah
bertemu. Yang lebih membuat Sr.angela terkejut lagi adalah karena keempat pemuda
itu dalam keadaan telanjang bulat. Penis mereka mengacung tanda birahi.
Semuanya berukuran besar. Paling
panjang adalah milik Ariyanto, panjangnya kira- kira 25 cm dan berdiameter 8
cm. Namun penis Jamal, Haris dan Boni pun panjang. Rata-rata panjangnya
mencapai 20-an cm dan diameternya 5 cm. Keempat pemuda itu menyeringai nakal.
“Halo, Suster….menggairahkan
sekali bukan, suasana pagi ini ?” begitu sapa Ariyanto sambil terus
menyeringai.
“MAU APA KALIAN ? LEPASKAN SAYA
!!” Sr.angela masih mencoba meronta.
“Hmmm….. jangan pura-pura alim
deh, Suster tentu tahu apa yang kami mau. Suster akan kami ajari beberapa
permainan menyenangkan yang takkan pernah Suster lupakan” giliran Jamal
bersuara.
Keempat pemuda itu terbahak-bahak
mendengar perkataan Jamal. Jantung Sr.angela berdebar keras. Ia sadar dirinya
akan jadi ’santapan’ keempat pemuda telanjang itu. Ia sadar, dirinya takkan
mampu melawan mereka.
“Jangankan melawan keempatnya,
melawan seorang saja aku belum tentu mampu”, demikian pikirnya kalut.
“Ariyanto, LEPASKAN SAYA !! KALAU
TIDAK SAYA AKAN BERTERIAK-TERIAK SAMPAI TETANGGA MENDENGARNYA !!”
“Ha…ha…ha… silakan berteriak,
kita berada di tengah kebun teh yang sepi. Jarak terdekat ke rumah orang
kira-kira 6 kilometer !” Ariyanto berkata sambil tertawa.
Pukul 07:26 Sr.angela makin panik
mendengar hal itu. Ketakutannya kian terbukti. Dirinya akan diperkosa
beramai-ramai oleh keempat pemuda itu. Ia terus meronta-ronta hendak melepaskan
diri.
“Lebih baik melawan daripada
menyerah sama sekali. Jika aku diperkosa, setidak- tidaknya aku sudah melawan”,
begitu pikir Sr.angela.
“Ha…ha…ha… rontaanmu sungguh
menggairahkan, Suster ! Ayo, teman-teman, kita mulai !!” seru Ariyanto.
Mereka menarik kursi tinggi yang
tadi dilihat Sr.angela, sehingga tepat berada di hadapan Sr.angela. Kursi itu
memang dibuat untuk tujuan khusus, yaitu sebagai sarana ‘karaoke paksa’ bagi
korban-korban keempat pemuda itu. Haris duduk di atas kursi tinggi itu dan
memegang rambut dan kepala Sr.angela yang masih terbungkus slayer (kerudung
penutup kepala bagi suster-suster) hingga tidak dapat bergerak.
“Ayo kulum punya saya, Suster !
Cicipi sarapanmu pagi ini: kontol split, variasi seksual dari banana spilit,
ha…ha…ha…” sambil berkata begitu Haris menarik kepala Sr.angela.
Ia memajukan penisnya mendekati
muka Sr.angela sambil menjepit hidung Sr.angela untuk membuat Sr.angela membuka
mulutnya. Ketika Sr.angela kehabisan nafas dan membuka mulutnya untuk menghirup
udara, Haris mendorong penisnya ke dalam mulut Sr.angela.
Laki-laki itu berhenti begitu
bibir Sr.angela telah melingkar di penisnya dan mulai mendorong dan menarik
kepala Sr.angela. Kepala Sr.angela bergerak maju dan mundur terus menerus.
Saat kepala penis itu masuk ke
tenggorokannya Sr.angela tersedak, tapi Haris tetap mendorong hingga kepala
penis itu masuk lebih dalam di tenggorokan Sr.angela. Sr.angela dipegangi agar
tak bergerak dengan penis yang terbenam hingga tenggorokannya, sementara mereka
berbicara satu sama lain.
“Enak, lho ! Hangat-hangat empuk
! Tapi gua pikir dia musti banyak berlatih soal beginian.” kata Haris.
“Mungkin dia belon pernah pake
mulutnya buat karaoke. Gimana, Suster?” tanya Jamal penuh nafsu.
“Bisa nggak makan kontol split, Sr.angela
sayang?” tanya Ariyanto.
“Terang aja dia bisa ! Mulutnya
nggak dipake buat makan nasi doang tau?! Liat aja, punya gua dijepit sama
bibirnya, kan?” kata Haris.
Tangan Haris kemudian menjambak
rambut Sr.angela dan mulai menggerakannya lagi dengan kasar membuat penisnya
kembali bergerak keluar masuk di mulut Sr.angela. Semua orang dapat mendengar
erangan Sr.angela yang terdengar setiap kali penis itu masuk jauh ke
tenggorokannya.
Ketika Haris akan mengalami
ejakulasi ia menarik kepala Sr.angela hingga terbenam dalam-dalam di rimbunan
rambut kemaluannya. Sperma langsung menyembur keluar memenuhi mulut Sr.angela.
Dan dari sudut mulut Sr.angela sperma menetes keluar, mengalir turun,
menggantung di dagu Sr.angela.
“Aaaaaaggghhhhh……. enak, Suster !
Terus telan semua sperma saya, kalo nggak, saya bakal terus menekan kepala
Suster kaya gini!” Kemudian Haris mulai bergerak lagi.
Sperma terus mengalir keluar,
jatuh dari leher Sr.angela ke atas pakaian putih yang dikenakan Sr.angela.
Ketika akhirnya ia menarik penisnya dari mulut Sr.angela, Sr.angela megap-megap
menarik nafas dan tersedak saat berusaha menelan sisa sperma yang masih ada di
mulutnya.
Sr.angela sendiri lunglai tak
berdaya setelah baru saja ia mengalami shock, merasakan sperma yang disemburkan
masuk ke dalam mulutnya. Pelan tapi pasti Ariyanto membuka kancing-kancing baju
Sr.angela. Begitu kancing-kancing yang terletak di bagian dada itu terbuka,
tampaklah dua payudara montok membulat yang terbungkus BH putih berenda.
Puting susu Sr.angela tampak
menonjol dari balik BH yang tipis itu. Ariyanto mengecup dan mencaplok
(menyupang) payudara Sr.angela dengan bibirnya, satu demi satu. Kiri, lalu
kanan.
Ia sengaja tidak mengulum putingnya,
menyisakan kenikmatan itu untuk tahap selanjutnya. Meskipun payudara Sr.angela
masih terbungkus BH, namun Ariyanto dapat merasakan ketegangan yang timbul
akibat rangsangannya. “Aah, Suster, kau punya payudara yang menggairahkan” kata
Ariyanto kagum.
“LEPASKAN, BANGSAT!!
LEPASKAAAAAAANN!!”
“Tenang, Suster…… kami akan buat
Suster menikmati dan ketagihan seks!” kata Boni.
Tanpa diduga Sr.angela, Ariyanto
menghentikan ’serbuannya’. kini giliran Jamal duduk di kursi tinggi itu. S ama
seperti Haris, ia menyodorkan penisnya untuk dikaraoke oleh Sr.angela.
Bedanya, Boni menahan
ejakulasinya. Ia bertekad menghemat spermanya untuk session berikutnya. Begitu
hendak ejakulasi, posisinya digantikan oleh Ariyanto, lalu kemudian oleh Jamal.
Mereka berdua pun sama seperti Boni, menahan ejakulasi untuk tahap perkosaan
selanjutnya. Menyimpan sperma untuk kenikmatan berikutnya. Pukul 08:45 Kursi
tinggi itu disingkirkan dari hadapan Sr.angela.
“Nah, Suster manis, sekarang
gantian, ya. Kami pun ingin sarapan. Gimana kalo Suster sediakan omelettte
vagina ? Ha…ha…ha…” Ariyanto tertawa sambil berjongkok di depan Sr.angela, lalu
melucuti rok bawah dan celana dalam Sr.angela.
Usaha itu harus dibantu oleh
Jamal dan Boni yang masing-masing memegangi kaki Sr.angela, karena Sr.angela
tak hentinya meronta dan menggeliat. Sebenarnya Sr.angela sudah mulai
terangsang ketika Ariyanto menggarap payudaranya.
“Celaka!! Ariyanto membuatku
terangsang, padahal payudaraku masih terbungkus BH. Apa jadinya kalau aku sudah
telanjang ?? Aku harus terus melawan. Aku takkan pasrah begitu saja!!” Sr.angela
berpikir dengan panik bercampur cemas.
Setelah rok bawah dan celana
dalam Sr.angela terlucuti, tampaklah vagina Sr.angela yang berwarna kemerahan
dan ditumbuhi sedikit bulu-bulu halus. Tanpa ragu Ariyanto menggarap vagina
itu. Pertama-tama ia menciumi vagina itu, lalu sedikit demi sedikit mulutnya
menyeruak masuk ke bagian dalam. Lidahnya mencari-cari clitoris Sr.angela.
Begitu ditemukan, clitoris itu dijilat dan dikulumnya dengan penuh nafsu.
“Hhmm…..mmnnyemm…ccp…slu uurppp”
Ariyanto dengan bernafsu menyantap clitoris Sr.angela. Ia sama sekali tidak
mengacuhkan Sr.angela yang merintih dan memohon agar semuanya ini dihentikan.
“AAAAAGGHHH…….STOP…..SSS
STTOOOPPPP……ARRRNNNOOLLLD, TTO.. TTOOLONGG SS… SSSTOOPPP…………. ADUUUUUHHH…………
HHE… HENTIKAAAAN, OOOHHHH…. HHE.. HHENTTIKAAAAAN!!!!”
“Alaaa, Suster…… bilang aja enak,
gitu…. Emangnya kalo udah enak kaya gini, Suster mau berhenti ?” tanya Boni
gemas.
“AAAAGGHHH…… ENAK ATAU TIDAK,
SAYA TIDAK MAU INI DITERUSKAN!! TOLONG JANGAN RANGSANG SAYA TERUS!!” Sedetik
kemudian Sr.angela sadar bahwa ia kelepasan omong !!
“Ah, jadi Suster sudah
terangsang, ya ? Hei, ayo kita rangsang terus sampe dia nyerah!!” Jamal berkata
dengan penuh semangat.
Sementara itu dari arah samping,
Haris menggarap payudara Sr.angela yang masih terbungkus BH. Sr.angela menjerit
putus asa ketika Ariyanto meningkatkan volume serangannya. Kini ia juga
menggigit-gigit clitoris Sr.angela, sehingga tak ayal lagi Sr.angela makin
mengggelinjang-gelinjang.
Jeritan Sr.angela teredam oleh
Boni yang mengulum bibirnya dengan penuh nafsu. Aksi Boni tidak di situ saja,
melainkan juga menggarap leher Sr.angela. ia menyupangnya, menjadikan leher Sr.angela
penuh bekas kemerahan. Boni kembali mengulum mulut Sr.angela dalam mulutnya.
Lidahnya menjelajahi mulut Sr.angela dengan penuh nafsu.
Sementara itu Sr.angela tak
hentinya meronta. Rontaannya seolah terbagi dua, hendak menghentikan perkosaan
ini tapi juga menikmati gairah birahinya yang kian memuncak. Vagina Sr.angela
sudah basah oleh cairan yang keluar dari kelenjar seksualnya. Ia kini tak dapat
memungkiri lagi. Ia tahu, keempat pemerkosanya pun tahu, bahwa kini Sr.angela
sudah terangsang.
Pukul 09:01 Ariyanto mengentikan
’sarapan’-nya dan posisinya digantikan oleh Haris. Posisi Haris yang menggarap
payudara Sr.angela digantikan oleh Jamal yang juga sudah tak sabar lagi
mencicipi tubuh Sr.angela. Ariyanto tersenyum melihat teman-temannya begitu
bersemangat menggarap Sr.angela. Bergantian mereka menyantap vagina Sr.angela
sampai mereka puas.
Pukul 09:49 Sr.angela lunglai…….
ia kelelahan merasakan kenikmatan gairah yang timbul akibat rangsangan pada
payudara dan vaginanya.
“Aduh….. payudaraku masih
terbungkus BH dan mereka belum melakukan penetrasi, tapi aku sudah begini
terangsang. Apa jadinya nanti? Bagaimana jika aku ‘kalah’ ? Haruskah aku
menyerah pada mereka? Tidak…tidaaaaakkk!!” Sr.angela berpikir makin kalut.
Ia cemas atas nasibnya di tangan
keempat pemuda ini. Ia malu jika harus mengakui ‘kekalahannya’ ini. Pukul 09:50
Belum sempat Sr.angela pulih dari kelelahannya, Ariyanto dan Jamal melepaskan Sr.angela
dari ikatannya. Mereka menyeret Sr.angela dan menghempaskannya ke kasur besar
di lantai tengah ruangan itu.
Kesempatan ini dipakai oleh Sr.angela
untuk berusaha kabur, tapi usahanya itu kandas ketika Haris dan Boni memegangi
tangan dan kakinya. Kedua tangan Sr.angela direntangkan sambil terus dipegangi
oleh Haris. Boni dan Ariyanto masing-masing memegangi kakinya yang juga
direntangkan lebar-lebar.
Jamal mulai merendahkan dan
hendak menelungkupkan tubuhnya, siap mempenetrasi lubang vagina Sr.angela
dengan penisnya yang besar dan panjang. Sr.angela panik, ia makin meronta-ronta
dan menggeliat-geliat.
“LEPASKAN!! OH!! LEPASKAN!!
KALIAN MEMANG BANGSAT!! AAAGHHH…….. HENTIKAN……. LEPASKAN, BANGSAAAAATT!!” Sr.angela
menjerit-jerit.
“Wah, kok seorang suster
ngomongnya kasar gitu ? Kalem aja, Suster sayang……. kami pasti bisa bikin
Suster merasa nikmat. Ayo mulai,
Jamal!” kata Ariyanto sambil tersenyum.
Jamal tidak segera mempenetrasi Sr.angela.
Ia menunggu hingga Ariyanto selesai merenggut BH putih tipis yang berenda itu.
Pelindung terakhir payudara Sr.angela pun terbuka, mempertontonkan dua bukit
kembar yang amat menggiurkan birahi. Mereka semua mendesis menyaksikan
kemolekan payudara Sr.angela.
Dengan ganas Jamal mulai
mempenetrasi Sr.angela. Ia menggenjotnya dengan kuat dan mantap. Karena baru
sekali berhubungan seks, vagina itu masih sempit sekali. Penis Jamal serasa
dijepit oleh sesuatu yang hangat dan kenyal.
Namun walau begitu, Jamal bisa
merasakan bahwa Sr.angela tidak lagi memiliki selaput dara, tanda keperawanan.
“Astaga!!!! Suster kita ini
rupanya udah pernah ngentot!! Selaput daranya udah hilang!!” Jamal berseru
kaget.
“Haa? Biarawati kan nggak boleh
ngentot, gimana bisa hilang, hah??” Ariyanto juga tak kalah kaget.
“Naaaahhh….. ketahuan deh…..
rupanya diam-diam dia binal juga. Ngentot sama siapa, Suster?” Haris bertanya.
“AAAAGHHH, LEPASKKAAAANNN……. SAYA CUMA SEKALI… OHHHHH….TIDAK…TIDDAAAKKKK”
Lagi-lagi Sr.angela kelepasan omong !!
“Astaga, kenapa aku ini, aku
kelepasan omong lagi! Kenapa aku nggak bilang saja aku dulu pernah diperkosa?” Sr.angela
berpikir dengan rasa putus asa dan sesal yang mendalam.
“Lhooo…. dia ngaku rupanya…
hayooo sama siapa, Suster?” tanya Ariyanto.
“AGGGHHHH…….GGGHHHH… ..
JJA…JAA…JJAANGANHH…. HHHAARRAP SSA….SSAYA MAU BBBI… BBI…BILANGG…GHHHH” Sr.angela
terus merintih dan mendesah.
“Ah, nanti juga Suster pasti mau
bilang. Saya punya ‘resep khusus’ supaya Suster mau bilang, siapa yang ngejebol
selaput dara Suster yang pertama itu” kata Ariyanto.
Tanpa belas kasihan Jamal
menggenjot Sr.angela. Payudara Sr.angela yang sudah tak berpelindung BH itupun
digarap oleh Jamal, bersamaan dengan Ariyanto yang memegangi tangan Sr.angela.
Mereka menjilat, menyupang dan menggigiti payudara Sr.angela.
Kali ini puting payudara Sr.angela
yang berwarna coklat kemerahan itu ikut menjadi sasaran serbuan. Sr.angela
terus meronta dan menggelinjang. Vagina Sr.angela benar-benar sempit. Vagina
itu menjepit dengan ketat serta berdenyut-denyut terus-menerus. Penis Jamal
yang berada di dalam vaginanya terasa bagaikan diremas-remas dengan keras.
“Layani ketiga teman saya dulu,
Suster. Setelah itu saya ada kejutan buat Suster!” kata Ariyanto sambil
nyengir.
Pukul 10:27 Akhirnya Jamal pun
tidak tahan lagi, saat tubuh Sr.angela mengejang karena sampai pada puncak
kenikmatan (orgasme), Jamal mempercepat gerakan naik turun sampai spermanya
menyembur-nyembur ke dalam vagina Sr.angela.
Jamal tidak langsung menarik
penisnya keluar dari vagina Sr.angela. Ia ingin merasakan kehangatan vagina Sr.angela
setelah lelah menggenjotnya. Pukul 10:31 Jamal menarik penisnya keluar.
Kelegaan Sr.angela tak berlangsung lama karena Boni menggantikan peran Jamal.
Kini giliran Boni mempenetrasi
vagina Sr.angela. Boni pun mulai berpacu menuju puncak birahi. Genjotannya agak
berbeda dengan gaya genjotan Jamal. Kalau Jamal menggenjot dengan ganas dan
cepat, Boni menggenjot lebih pelan tapi sambil menghunjamkan penisnya
dalam-dalam ke vagina Sr.angela. Penetrasi Boni lebih dalam daripada Jamal. Hal
ini membuat Sr.angela makin kelimpungan.
Ia menggelinjang setiap kali
penis Boni menghunjam dalam-dalam. Tentu saja urusan penggarapan payudara pun
tidak dilupakan Boni. Mana ada pria normal yang mau melewatkan kesempatan
mencicipi payudara indah milik Sr.angela!! Tapi rupanya Sr.angela ini bukan
wanita dengan seksualitas biasa- biasa saja. Ketahanan seksualnya sungguh luar
biasa.
Wanita normal biasanya akan
orgasme setelah penetrasi dan rangsangan selama kira- kira 5 sampai 10 menit,
tapi rupanya Sr.angela ini mampu berlama- lama mencapai orgasme. Ia gampang
atau cepat terangsang, tapi lama mencapai orgasme. Sungguh suatu tantangan
tersendiri bagi kaum pria!! Pukul 11:04 Seperti Jamal, Boni pun harus menunggu
sampai setengah jam sebelum ada tanda-tanda bahwa Sr.angela akan mencapai orgasme.
Ketika ia merasa bahwa otot
vagina Sr.angela makin kencang menjepit penisnya dan payudara Sr.angela pun
mulai mengeras, Boni pun makin memperdalam hunjaman penisnya dan menyemprotkan
spermanya ke dalam vagina Sr.angela. Ia menggeletak lemas di atas tubuh Sr.angela
yang juga lunglai kelelahan.
Pukul 11:08 Setelah Boni, kini
giliran Haris. Karena spermanya sudah terkuras akibat karaoke paksa pada awal
perkosaan ini, Haris membutuhkan waktu agak lama mencapai ejakulasi dibanding
kedua pendahulunya. Tipe genjotan Haris merupakan gabungan gaya genjotan Jamal
dan Boni. Brutal dan dalam.
Hal ini membuat Sr.angela tak
mampu menghentikan rontaannya. Ia sebenarnya sudah lelah meronta, tapi gaya
genjotan Haris sungguh membuatnya tak bisa pasrah begitu saja.
Pukul 11:44 Sperma yang
disemburkan Haris tidak sebanyak Jamal ataupun Boni, tapi makin membuat vagina Sr.angela
makin banjir karena leleran sperma dan juga cairan vagina Sr.angela sendiri.
Setelah mencabut penisnya dari vagina Sr.angela, Haris menggeletak lemas.
Pukul 11:47
“Nah, gimana, Suster ? Ngaku
deh…. siapa sih cowok beruntung yang merebut mahkota kewanitaan Suster?” tanya
Ariyanto.
“HHJJJHHAA….JJJA…JJANGAN.. ..
HHA…HHHA…HHHHARRAPP SSA… SSAYA MMAU NGG…NNGG…NNGGAAKKU” kata Sr.angela
tersengal kelelahan.
“Coba saya lihat, sampai seberapa
jauh Suster tahan terhadap saya! Akan saya buat Suster memohon-mohon minta
diberi orgasme!” kata Ariyanto. “JJJA…JJANGAN HARAP SAYA MENYERAH, BANGSAT!!!!”
Pukul 11:48 Tanpa ba bi bu lagi
Ariyanto menghunjamkan penisnya ke dalam vagina Sr.angela. Ketiga teman
Ariyanto kini sudah tergeletak. Satu demi satu tertidur kelelahan. Mereka tak
menyangka suster ini mampu membuat mereka lemas karena nikmat. Tanpa ada yang
memeganginya lagi, Sr.angela mencoba sekali lagi untuk berontak. Tapi Ariyanto
yang sudah dikuasai nafsu birahi itu mampu menahannya.
Ariyanto memegang kedua tangan Sr.angela
dan merentangkannya lebar-lebar. Yang lebih tak disangka lagi oleh Sr.angela
adalah gaya genjotan Ariyanto yang luar biasa. Ariyanto mampu memadukan
berbagai gaya dan rangsangan. Payudara ? Ah, payudara Sr.angela kini dipenuhi
bekas cupangan berwarna merah.
Putingnya makin memerah karena
hisapan, gigitan dan kenyotan bibir Ariyanto. Mulut Ariyanto beraksi silih
berganti antara payudara, belahan payudara, leher dan bibir Sr.angela. Saat
berciuman, mulut Sr.angela dikuasai dan dijelajahi sepenuhnya oleh Ariyanto.
Genjotannya bervariasi antara lembut dan dalam, dangkal dan cepat, brutal dan
mengoyak, dan sebagainya. Bagi Ariyanto, seolah Sr.angela merupakan inspirasi
seksualitas tanpa batas.
“Nnnaaahhh…. Susterku sayang…..
siapa cowok beruntung itu…hhmmm…? Ayo jawab, Suster sayang!” kata Ariyanto di
sela-sela genjotannya.
“JJHHJA…… JJJHA…JJJANGAN HHHA…
HHA..RRAP SSS… SS.. SSAYA MAU KKATT …TTA….TTTAKAN….” Di saat Sr.angela hendak
mencapai klimaks, Ariyanto menghentikan genjotannya, membuat Sr.angela
penasaran.
“Ayo, Suster…… siapa ?” tanya
Ariyanto menggoda. Sr. Fransiska tidak menjawab, ia hanya meronta-ronta dengan
liar.
Maka Ariyanto pun mulai lagi
merangsang mulai dari bibir, leher, lalu turun ke belahan payudaranya. Puting
payudara Sr.angela yang seolah menunggu untuk digarap, dibiarkannya dahulu. Hal
ini membuat Sr.angela makin penasaran. Sr.angela meronta-ronta,
menggeliat-geliat dan menggelinjang-gelinjang dengan liar. Ariyanto yang sudah
berpengalaman menghadapi wanita binal, mengetahui dengan pasti bahwa semua
rontaan Sr.angela itu adalah hasrat terpendamnya untuk dipuaskan secara total.
“SShhh…..shhh…. Suster…. saya
akan puaskan Suster kalo Suster mau bilang ke saya dua hal. Pertama, siapa
cowok yang mengambil keperawanan Suster, lalu kedua: Suster harus memohon pada
saya untuk dipuaskan. Pikirkanlah, Suster….. bayangkan kenikmatan yang bisa
saya berikan….. Pokoknya, Suster akan saya puaskan setelah Suster menjawab
pertanyaan saya dan melakukan permintaan saya. Oh ya,.. satu lagi. Sebelum saya
puaskan, saya ingin Suster melayani saya dengan binal dan penuh gairah.
Lepaskan semua hasrat terpendam Suster selama ini……!” Ariyanto terus merayu Sr.angela.
“JJA…JJAJJANGAN…….SSSSTT
TOOPPP….. OOOOGHHHH…. SSTTOOPP………” “Yakin nih, mau berhenti….?” tanya Ariyanto
makin menggoda.
Ariyanto memang menghentikan
serangannya, tapi lalu dimulai lagi dengan lembut lalu makin lama makin ganas,
panas dan bergairah. Dan ketika Sr.angela untuk kesekian kalinya hampir
mencapai orgasme, Ariyanto berhenti.
“Ssstt….ayo Suster……buat apa
Suster mempertahankan gengsi? Kalau dengan saya, nggak usah malu.
Terus terang saya pun kagum
dengan Suster. Jarang wanita punya daya seks sekuat Suster. Seandainya Suster
bukan biarawati, pasti Suster sudah saya lamar untuk dijadikan istri!” Ariyanto
terus merayu Sr.angela dengan perkataan dan rangsangannya.
Pukul 13:40 Hampir dua jam
Ariyanto menggauli Sr.angela, akhirnya Sr.angela menyerah……..
“AAAGGHHH…..AAGHHHH…..OOOO HHH….
ARRNOOOOLD…… BBE…BEBBBE…BBENARKAH YANG KKAU KATTT… TTA…TTAKAN?” “Suster ingin
kenikmatan, kan ? Kalo mau, percayalah pada saya….. mari kita capai kenikmatan
itu bersama-sama, Suster manis…..
Tapi sebelum itu, jawab dulu dua
pertanyaan saya dan satu permintaan saya tadi” kata Ariyanto berusaha
meyakinkan Sr.angela.
“NNNNA……NNNA……..NNNAMM MA…
CCHHO…CCOWWOKK IT.. ITTU SANN…NNNO, MMURRID SSA..SSAYYA DDULU….. KKEJJA…
JJADIANNYA TTIGATTA… TTAHUNN LALU DDI..DDI… RRUANG UKS…SSE..
SSSEEKKOLAHHH………….” Sr.angela pun menceritakan pengalaman pertamanya itu.
“SSSA…SSA…SSA….SSSAA YYYA
MMO…MMOHHON, AARR.. ARRRNNOLD SUDI MMEMMME…MMMEMMUASKKHAN SSA.. SSAYA…” Sr.angela
memohon-mohon sambil meronta dan menggeliat. “Ssssttt….. masih ada permintaaan
saya yang Suster belum penuhi…..” kata Ariyanto sambil mengedipkan mata.
“AA…AAAPPPA ITU, AAARRNOLD
SSA…SSSHAYANNGG….” Sr.angela pun rupanya berusaha merayu Ariyanto dengan
panggilan ’sayang’ agar ia cepat dipuaskan.
“Ah, masa lupa…?? Hayoo…. apa…??
Jangan malu, Susterku sayang! Ayo katakan, Sayang………” Ariyanto menyeringai
nakal.
“SSA…SSSA…. SSAYYA RRE..RRELLA
MME… MMELAYY… YYANI ARR…RRNOLD…”
“Suster mau bermain seks dengan
binal?” tanya Ariyanto. Sr.angela mengangguk lemah.
“Jangan cuma mengangguk, Suster
Fransiska sayang…….., katakan bahwa Suster juga mau bermain seks dengan binal
demi kepuasan kita berdua” kata Ariyanto lembut tetapi mengandung ketegasan dan
perintah.
“SSA…SSA…YYA RRELA
MME..MMEMMMELLAYYANI ARR.. RRNOLD DDE…DDENGAN BINAL…… DDE..DDEMI KKEBAHAGGIAAAN
KKITA BBE..BBEBBBERRDUA…… AAAAGGGHHH……. TTU TTUTTUNNGGU APP…PPPPA LLAGGI,
ARRR..RRNOLD SSA..SSAYYANG?” kata Sr.angela makin memelas.
Ariyanto tersenyum, lalu ia mulai
menggarap Sr.angela dengan lebih bergairah. Rontaan dan geliat Sr.angela kini
berubah menjadi gerakan-gerakan erotis yang liar dan binal. Jeritan dan
rintihan Sr.angela kini menjadi erangan penuh kenikmatan saat mereka berpacu
menuju puncak birahi. Sr.angela ternyata sangat binal. Erotismenya liar sekali.
Pengalaman pertamanya yang lama belum terulang membuatnya haus seks luar biasa.
Ia bagaikan musafir yang penuh dahaga. Ariyanto memenuhi janjinya.
Dibawanya Sr.angela menuju puncak
birahi, seluruh daya seksnya dikerahkan untuk merangsang Sr.angela. Mulut,
leher, belahan payudara, payudara dan putingnya dilalap oleh Ariyanto dengan
penuh nafsu.
Vagina Sr.angela digenjot dan
dijelajahi oleh Ariyanto, termasuk bagian G-spotnya (bagian tersensitif dalam
vagina wanita). Keperkasaan Ariyanto diimbangi oleh kebinalan Sr.angela. Pukul
15:55 Akhirnya setelah lebih dari 4 jam Ariyanto menggaulinya, Sr.angela merasa
bahwa orgasmenya tak mungkin ditahan lagi.
Ariyanto pun menyadarinya.
Tanda-tanda itu jelas terlihat dan terasakan olehnya. Payudara Sr.angela
mengencang, putingnya menegang disertai mengerasnya jepitan vagina Sr.angela.
Gerakannya makin erotis. Dadanya membusung, seolah menyodorkan dan menawarkan payudaranya
seluruhnya penuh damba.
Dengan penuh gairah, Ariyanto
menyemburkan seluruh spermanya ke dalam vagina Sr.angela, sambil mengenyot
puting payudara Sr.angela, bergantian kiri dan kanan. Sr.angela memekik tatkala
dirasakannya cairan hangat memenuhi vaginanya. Rasa nikmat itu sungguh luar
biasa. Rasa nikmat itu terasakan di sekujur tubuhnya, terutama di bagian dalam
vaginanya dan di puting payudaranya.
“AAAAAAAAAAAAAAAAAGGGGGHHHHHHH
HHH…………. AAAAAAAAGGGHBB …….” pekikannya itu diredam oleh kuluman mulut
Ariyanto.
Setelah semburan puncak birahi
selama beberapa detik yang berharga itu, mereka lunglai lemas. Penis Ariyanto
bersarang di vagina Sr.angela yang kini sudah banjir oleh sperma dan cairan
vaginanya sendiri. Mereka tertidur dalam kebahagiaan seksual.
0 Response to "menikmati tubuh biarawati"
Posting Komentar