Dan seperti yang dipesankannya,
aku berusaha mencoba bersikap sewajar mungkin saat berada diantara orang-orang.
Seolah tidak pernah terjadi sesuatu yang luar biasa diantara kami. Kendati aku
sering harus menekan keinginan yang menggelegak akibat darah mudaku yang
gampang panas saat berdekatan dengannya. Dan sejak itu lokasi teras di belakang
kamar mayat menjadi saksi sekitar tiga kali hubungan sumbang kami. Hubungan
sumbang yang terpaksa kuhentikan seiring kedatangan Bu Hartini, adik Pak
Harjono yang bermaksud menengok kondisi sakit kakaknya. Hanya terus terang,
sejak kehadirannya ada perasaan kurang senang pada diriku. Sebab sejak Ia ada
yang menemani merawat suaminya di rumah sakit, kendati aku tetap diminta untuk
membantu mereka dan selalu berada di rumah sakit, aku tidak lagi dapat
menyalurkan hasrar seksualku. Hanyasesekali kami pernah nekad menyalurkannya di
kamar mandi ketika hasrat yang ada tak dapat ditahan. Itu pun secara
kucing-kucingan dengan Bu Tini dan segalanya dilaksanakan secara tergesa-gesa
hingga tetap tidak memuaskan kami berdua.
menikmati tubuh bu rt bagian kedua |
Sampai suatu ketika, saat Pak Har
telah siuman dan perawatannya telah dialihkan ke bangsal perawatan yang
terpisah, Bu Tini menyarankan kepada Ia untuk tidur di rumah.Kamu sudah
beberapa hari kurang tidur Mbak, kelihatannya sangat kelelahan. Coba kamu kalau
malam tidur barang satu dua hari di rumah hingga istirahat yang cukup dan tidak
jatuh sakit. Nanti kalau kedua-duanya sakit malah merepotkan. Biar yang nunggu
Mas Har kalau malam aku saja diteman Dik Rido kalau mau ujarnya.Ia setuju
dengan saran adik iparnya. Ia memutuskan untuk tidur di rumah malam itu. Maka
hatiku bersorak karena terbuka peluang untuk menyetubuhinya di rumah. Tetapi
bagaimana caranya pamit pada Bu Tini? Kalau aku ikut-ikutan pulang untuk tidur
di rumah apa tidak mengundang kecurigaan? Aku jadi berpikir keras untuk
menemukan jalan keluar. Dan baru merasa plong setelah muncul selintas gagasan
di benakku.
Sekitar pukul 22.00 malam, lewat
telepon umum kutelepon rumahnya. Wanita itu masih terjaga dan menurut
pengakuannya tengah menonton televisi. Maka nekad saja kusampaikan niatku
kepadanya. Dan ternyata ia memberi sambutan cukup baik.Kamu nanti memberi tanda
kalau sudah ada di dekat kamar ibu ya. Nanti pintu belakang ibu bukakan. Dan
sepeda motornya di tinggal saja di rumah sakit biar tidak kedengaran tetangga.
Kamu bisa naik becak untuk pulang, katanya berpesan lewat telepon.Untuk tidak
mengundang kecurigaan, sekitar pukul 23.00 aku masuk ke bangsal tempat Pak Har
dirawat menemani Bu Tini. Namun setengah jam sesudahnya, aku pamit keluar untuk
nongkrong bersama para Satpam rumah sakit seperti yangbiasa kulakukan setelah
kedatangan Bu Tini. Di depan rumah sakit aku langsung meminta seorang abang
becak mengantarku ke kampungku yang berjarak tak lebih dari satu kilometer.
Segalanya berjalan sesuai rencana. Setelah kuketuk tiga kali pintu kamarnya,
kudengar suara Ia berdehem. Dan dari pintu belakang rumah yang dibukakannya
secara pelan-pelan aku langsung menyelinap masuk menuju ruang tengah rumah
tersebut.
Rupanya, bertemu di tempat terang
membuat kami sama-sama kikuk. Sebab selama ini kami selalu berhubungan di
tempat gelap di teras kamar mayat. Maka aku hanya berdiri mematung, sedang Ia
duduk sambil melihat televisi yang masih dinyalakannya. Cukup lama kami tidak
saling bicara sampai akhirnya Ia menarik tanganku untuk duduk di sofa di
sampingnya. Setelah keberanianku mulai bangkit, aku mulai berani menatapi
wanita yang duduk di sampingku. Ia ternyata telah siap tempur. Terbukti dari
daster tipis menerawang yang dikenakannya, kulihat ia tidak mengenakan Bra di
baliknya. Maka kulihat jelas payudaranya yang membusung. Hanya, ketika tanganku
mulai bergerilya menyelusuri pangkal paha dan meremasi buah dadanya ia menolak
halus.Jangan di sini Rid, kita ke kamar saja biar leluasa, katanya lirih.Ketika
kami telah sama-sama naik ke atas ranjang besar di kamar yang biasa digunakan
oleh suami dan dia, aku langsung menerkamnya. Semula Ia memintaku mematikan
dulu saklar lampu yang ada di kamar itu, tetapi aku menolaknya. Saya ingin
melihat semua milikmu, kataku.Tetapi aku malu Rid. Soalnya aku sudah tua,.
Persetan dengan usia, dimataku,
Ia masih menyimpan magnit yang mampu menggelegakkan darah mudaku. Sesaat aku
terpaku ketika wanita itu telah melolosi dasternya. Dua buah gunung kembarnya
yang membusung nampak telah menggantung. Tetapi tidak kehilangan daya pikatnya.
Buah dada yang putih mulus dan berukuran cukup besar itu diujungnya terlihat
kedua pentilnya yang berwarna kecoklatan. Indah dan sangat menantang untuk
diremas. Maka setelah aku melolosi sendiri seluruh pakaian yang kukenakan,
langsung kutubruk wanita yang telah tiduran dalam posisi menelentang. Kedua
payudaranya kujadikan sasaran remasan kedua tanganku. Kukulum, kujilat dan
kukenyot secara bergantian susu-susunya yang besar menantang. Kesempatan
melihat dari dekat keindahan buah dadanya membuat aku seolah kesetanan. Dan Ia,
wanita berhidung bangir dengan rambut sepundak itu menggelepar. Tangannya
meremas-remas rambut kepalaku mencoba menahan nikmat atasperbuatan yang tengah
kulakukan.
Dari kedua gunung kembarnya,
setelah beberapa saat bermain di sana, dengan terus menjulurkan lidah dan
menjilat seluruh tubuhnya kuturunkan perhatianku ke bagian perut dan di bawah
pusarnya. Hingga ketika lidahku terhalang oleh celana dalam yang masih
dikenakannya, aku langsung memelorotkannya. Ah, vaginanya juga tak kalah indah
dengan buah dadanya. Kemaluan yang besar membusung dan banyak ditumbuhi rambut
hitam lebat itu, ketika kakinya dikuakkan tampak bagian dalamnya yang memerah.
Bibir vaginanya memang nampak kecoklatan yang sekaligus menandakan bahwa
sebelumnya telah sering diterobos kemaluan suaminya. Tetapi bibir kemaluan itu
belum begitu menggelambir. Dan kelentitnya, yang ada di ujung atas, uh,.. mencuat
menantang sebesar biji jagung.
Tak tahan cuma memelototi lubang
kenikmatan wanita itu, mulailah mulutku yang bicara. Awalnya mencoba membaui
dengan hidungku. Ah, ada bau yang meruap asing di hidungku. Segar dan membuatku
tambah terangsang. Dan ketika lidahku mulai kumainkan dengan menjilat-jilat
pelan di seputar bibir vaginanya besar itu, Ia tampak gelisah dan
menggoyang-goyang kegelian.Ih,.. jangan diciumi dan dijilat begitu Rid. Malu
ah, tapi, ah..ah.. ah,Tetapi ia malah menggoyangkan bagian bawah tubuhnya saat
mulutku mencerucupi liang nikmatnya. Goyangannya kian kencang dan terus
mengencang. Sampai akhirnya diremasnya kepalaku ditekannya kuat-kuat ke bagian
tengah selangkannya saat kelentitnya kujilat dan kugigit kecil. Rupanya ia
telah mendapatkan orgasme hingga tubuhnya terasa mengejang dan pinggulnya
menyentak ke atas.
Seumur hidup baru kali ini
vaginaku dijilat-jilat begitu Rid, jadinya cepat kalah. Sekarang gantian deh
Aku mainkan punyamu, ujarnya setelah sebentar mengatur nafasnya yang
memburu.Aku dimintanya telentang, sedang kepala dia berada di bagian bawah
tubuhku. Sesaat, mulai kurasakan kepala penisku dijilat lidah basah milik
wanita itu. Bahkan ia mencerucupi sedikit air maniku yang telah keluar akibat
nafsu yang kubendung. Terasa ada senasi tersendiri oleh permainan lidahnya itu
dan aku menggelinjang oleh permainan wanita itu.Namun sebagai anak muda, aku
merasa kurang puas dengan hanya bersikap pasif. Terlebih aku juga ingin meremas
pantat besarnya yang montok dan seksi. Hingga aku menarik tubuh bagian bawahnya
untuk ditempatkan di atas kepalaku. Pola persetubuhan yang kata orang disebut
sebagai permainan 69. Kembali vaginanya yang berada tepat di atas wajahku
langsung menjadi sasaran gerilya mulutku. Sementara pantat besarnya
kuremas-remas dengan gemas.
Tidak hanya itu jilatan lidahku
tidak berhenti hanya bermain di seputar kemaluannya. Tetapi terus ke atas dan
sampai ke lubang duburnya. Rupanya ia telah membersihkannya dengan sabun baik
di kemaluannya maupun di anusnya. Maka tak sedikit pun meruap bau kotoran di
sana dan membuatku kian bernafsu untuk menjilat dan mencoloknya dengan ujung
lidahku. Tindakan nekadku rupanya membuat nafsunya kembali naik ke ubun-ubun.
Maka setelah ia memaksaku menghentikan permainan 69, ia langsung mengubah
posisi dengan telentang mengangkang. Dan aku tahu pasti wanita itu telah
menagih untuk disetubuhi. Ia mulai mengerang ketika batang besar dan panjang
milikku mulai menerobos gua kenikmatannya yang basah. Hanya karenakami
sama-sama telah memuncak nafsu syahwatnya, tak lebih dari 10 menit saling
genjot dan menggoyang dilakukan, kami telah sama-sama terkapar. Ambruk di kasur
empuk ranjang kenikmatannya. Ranjang yang semestinya tabu untuk kutiduri
bersama wanita itu.
Malam itu, aku dan dia melakukan
persetubuhan lebih dari tiga kali. Termasuk di kamar mandi yang dilakukan
sambil berdiri. Dan ketika aku memintanya kembali yang keempat kali, ia
menolaknya halus.Tubuh ibu cape sekali Rid, mungkin sudah terlalu tua hingga
tidak dapat mengimbangi orang muda sepertimu. Dan lagi ini sudah mulai pagi, kamu
harus kembali ke rumah sakit agar Bu Tini tidak curiga, katanya.Aku sempat
mencium dan meremas pantatnya saat Ia hendak menutup pintu belakang rumah
mengantarku keluar. Ah,.. indah dan nikmat rasanya.
Usia Pak Har ternyata tidak cukup
panjang. Selama sebulan lebih dirawat di rumah sakit, ia akhirnya meninggal
setelah sebelumnya sempat dibawa RS yang lebih besar di Semarang. Di Semarang,
aku pun ikut menunggui bersamanya serta Bu Tini selama seminggu. Juga ada Mbak
Dewi dan suaminya yang menyempatkan diri untuk menengok. Hingga hubunganku
dengan keluarga itu menjadi kian akrab.
Namun, hubungan sumbangku
dengannya terus berlanjut hingga kini. Bahkan kami pernah nekad bersetubuh di
belakang rumah keluarga itu, karena kami sama-sama horny sementara di ruang tengah
banyak sanak famili dari keluarganya yang menginap. Entah kapan aku akan
menghentikannya, mungkin setelah gairahnya telah benar-benar padam.***
ArenaDomino Partner Terbaik Untuk Permainan Kartu Anda!
BalasHapusHalo Bos! Selamat Datang di ( arenakartu.org )
Arenadomino Situs Judi online terpercaya | Dominoqq | Poker online
Daftar Arenadomino, Link Alternatif Arenadomino Agen Poker dan Domino Judi Online Terpercaya Di Asia
Daftar Dan Mainkan Sekarang Juga 1 ID Untuk Semua Game
ArenaDomino Merupakan Salah Satu Situs Terbesar Yang Menyediakan 9 Permainan Judi Online Seperti Domino Online Poker Indonesia,AduQQ & Masih Banyak Lain nya,Disini Anda Akan Nyaman Bermain :)
Game Terbaru : Perang Baccarat !!!
Promo :
- Bonus Rollingan 0,5%, Setiap Senin
- Bonus Referral 20% (10%+10%), Seumur Hidup
Wa :+855964967353
Line : arena_01
WeChat : arenadomino
Yahoo! : arenadomino
Situs Login : arenakartu.org
Kini Hadir Deposit via Pulsa Telkomsel / XL ( Online 24 Jam )
Min. DEPO & WD Rp 20.000,-
INFO PENTING !!!
Untuk Kenyamanan Deposit, SANGAT DISARANKAN Untuk Melihat Kembali Rekening Kami Yang Aktif Sebelum Melakukan DEPOSIT di Menu SETOR DANA.